Tamu Di Tanggal 20 Desember
Edisi: 43/07 / Tanggal : 1977-12-24 / Halaman : 53 / Rubrik : TK / Penulis :
Inilah tamu-tamu kita pada 20 Desember - sehubungan dengan penglepasan 10.000 tahanan G-30 S. Ada yang sudah bebas, ada yang menunggu, ada yang berharap. Mulai dari isteri pengarag Pramudya Ananta Toer bekas pemimpin redaksi Suluh Indonesia, Satyagra, bekas Menpen Kabinet Dwikora, Achmadi dan Aisyah Siregar, gadis yang menunggu pembebasan ayahnya. Juga Kosasih Husin, 'anak angkat' Amnesti Internasional cabang Hawaii.
PENGARANG Pramudya Ananta Toer ternyata tak termasuk 10.000 tahanan G-30-S yang dibebaskan, "karena pertimbangan tertentu." Menurut sebuah sumber, 'kadar ideologi' Pram dianggap masih tinggi. Juga sehubungan dengan penerbitan bukunya di Malaysia belum jelas buku yang mana dan apa dengan ijinnya. Itulah sebabnya Maimunah Toer (49), isterinya, tidak mendapat pemberitahuan apa-apa. Sepuluh hari sebelum hari pembebasan, konon keluarga yang ditinggalkan sudah diberitahu.
"Sampai sekarang saya belum dihubungi. Isteri Banda Harahap dan Tom Anwar saya dengar sudah dihubungi oleh Koramil," kata Maimunah. Banda Harahap adalah penyair anggota Lekra, Tom Anwar bekas pemimpin redaksi harian Bintang Timur. Kabar "pembebasan Pram" itu didengar dari georang rekan, dua minggu sebelum pemerintah membebaskan 10.000 tahanan minggu ini. "Kami bersiap-siap. Rasanya dua minggu begitu larna. Sedang rnasa tahanan yang 12 tahun rasanya sebentar sekali," kata Maemunah.
Untuk menyambut ayahnya pulang, dia anak Pram Tati (18) yang haru lulus SMA dan Yudhistira (12) yang naik kelas lima - membatalkan rcncana berkemah 17 Desember selama tiga hari di Sukabumi. Dan ketika ada tamu datang memberitahu Pram tak jadi pulang, Yudhistira, anak terkecil itu, cepat-cepat pergi. "Saya kira ia kecewa," Kata ibunya. "Anak-anak memang sudah bersiap-siap. Saya mengajari bagaimana menyambut kedatangan itu. Orang yang baru pulang dari tahanan begitu lama tentu mudah tersinggung," tutur isteri Pram .
Maimunah, kemenakan tokoh pergerakan nasional MH Tharnrin ini, sudah ditinggal selama 12 tahun. Ini yang kedua kalinya. Yang pertama 1961, ketika Pram ditahan lantaran bukunya Hoakiau di Indonesia. Sebulan ditahan, anak pertama lahir. Pram memberinya nama: Setyaning Rakyat. Perpisahan kedua belum larna ketika isterinya melahirkan anak ke delapan, lelaki satu-satunya. Sebelum masuk penjara, Pram memberinya nama Yudhistira.
Yang paling dekat dengan ayahnya tampaknya cuma Astuti Toer (20) yang sejak kecil memang diasuh oleh Pram karena isterinya sedang sakit. Sampai umur delapan, ia tetap…
Keywords: PRAMUDYA ANANTA TOER, ANGGOTA LEKRA, MARKAS KOMANDO BURU, MENTERI PENERANGAN KABINET DWIKORA, AMNESTI INTERNASIONAL, KOSASIH HUSIN, KETUA BKMT, 
Artikel Majalah Text Lainnya
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.