Roeslan Abdulgani, Tak Pernah Luntur
Edisi: 19/34 / Tanggal : 2005-07-10 / Halaman : 88 / Rubrik : OBI / Penulis : Alwi, Des
SAYA pertama kali bertemu Roeslan Abdulgani pada November 1944 di Surabaya. Waktu itu saya masih 18 tahun, dan Cak Roeslanâdemikian dia biasa dipanggilâ30 tahun. Ceritanya, dari Jakarta saya, bersama Chaerul Saleh dan Sukarni, datang ke Surabaya untuk bertemu pemuda-pemuda di sana.
Cak Roeslan adalah pendiri Perkumpulan Indonesia Muda yang selalu mengkritisi kebijakan politik orang-orang Jepang. Karena itu, gerak-geriknya selalu diintai kaki tangan Jepang, yang kebanyakan orang Indonesia, yang juga pernah bekerja untuk Belanda di Politieke Inlichtingen Dients (PID).
PID merupakan dinas rahasia politik yang selalu memberi laporan yang mengakibatkan ditangkapinya pejuang-pejuang Indonesia. Pa-da pertemuan pertama itulah saya langsung terkesan mendengar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…