Akbar Tandjung: Yang Mendapat Manfaat Hanya Kalla

Edisi: 39/34 / Tanggal : 2005-11-27 / Halaman : 49 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


Rapat itu mengundang reaksi. Awal September lalu, Yudhoyono mengundang Akbar untuk berbincang secara pribadi. Di rumah pribadi Susilo di Cikeas, Bogor, mereka mengobrol selama sekitar 45 menit. Presiden sempat meminta nasihat Akbar soal rencana mengevaluasi kabinet, juga meminta Akbar tetap memperhatikan Golkar. Banyak yang menduga permintaan itu disampaikan untuk meredam dominasi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pemerintahan. Sejak Desember tahun lalu, Kalla adalah Ketua Umum Partai Golkar.

Akbar memang belum putus hubungan dengan Golkar. Ia masih rajin mendatangi bekas anak buahnya di daerah. Ia selalu memantau perkembangan partainya. Beberapa pengurus Golkar di daerah mengeluh, apa yang diperbuat Akbar ini jarang dilakukan Jusuf Kalla.

Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Golkar Yogyakarta secara terbuka bahkan mengatakan Kalla tak punya waktu untuk partai. Hal ini, menurut Akbar, melemahkan Golkar. ”Yang mendapat manfaat politik dari Golkar selama ini (hanya) Kalla,” kata Akbar.

Begitukah? Menjelang Rapat Pimpinan Partai Golkar, Ahad ini, Akbar Tandjung menerima wartawan Tempo Philipus Parera, Agung Rulianto, dan Widiarsi Agustina untuk sebuah wawancara khusus. Wawancara dilakukan pada Kamis pekan lalu di ruang tamu rumahnya yang jembar di Jalan Purnawarman 18, Kebayoran Baru, Jakarta.

Menurut Anda, apa yang penting dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Partai Golkar mendatang?

Rapim Golkar ini penting untuk menyikapi perjalanan Partai Golkar satu tahun terakhir. Juga, menyusun strategi menghadapi agenda-agenda politik yang muaranya adalah Pemilihan Umum 2009. Momentum ini harus betul-betul dimanfaatkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat dengan mendengar masukan-masukan daerah.

Termasuk usulan pengurus Golkar Yogyakarta agar jabatan ketua partai dipisahkan dari jabatan di pemerintahan?

Ya, dan bukan tidak mungkin daerah lain juga punya pendapat seperti itu.

Banyakkah daerah lain yang mengeluhkan hal serupa?

Ada satu-dua. Mereka kebetulan ketemu saya dan menyampaikan soal-soal, misalnya, susahnya ketemu ketua umum karena protokoler yang begitu ketat. Mereka punya masalah daerah dan butuh arahan dari ketua umum, tapi terhambat protokol. Padahal, kalau bisa ketemu dengan ketua umum saja, boleh dibilang separuh masalah sudah selesai.

Menurut Anda, Jusuf Kalla harus memilih menjadi Ketua Golkar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…