Jusuf Kalla: "Keputusan Akhirnya Ada pada Pak SBY"

Edisi: 36/33 / Tanggal : 2004-11-07 / Halaman : 48 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


PENAMPILANNYA sederhana: kemeja lengan panjang biru muda, tanpa dasi, tanpa jas. Tapi pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, itu memiliki "teritori" wewenang luas, sangat luas.

Lelaki itu, Muhammad Jusuf Kalla, 62 tahun, memang Wakil Presiden RI periode 2004-2009. Tapi ia seolah benar-benar wakil presiden yang sama sekali lepas dari tradisi Orde Baru. Kalla bukan wakil presiden dengan sosok yang terlihat samar di balik bayang-bayang, dominasi, sang presiden.

Ia memimpin tim monitoring kebijakan-kebijakan pemerintah dalam 100 hari ini. Kepada Tempo, ia menunjukkan aneka rencana yang bakal diwujudkan. Menurut Kalla, penegakan hukum, penggerakan sektor riil, dan penyelesaian bermacam masalah di daerah-daerah konflik, itulah prioritas program 100 hari. Dari situ, harapnya, lahirlah rasa aman, adil, dan sejahtera.

Jusuf Kalla tidak hanya menyusun rencana. Ia bahkan sangat aktif memberikan saran, menilai calon-calon menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Kalla berada di antara para pembuat keputusan penting, tatkala pengumuman nama-nama menteri sampai diundur tiga kali, dua pekan lalu. Ya, suatu "kerja keras" yang berujung pukul 23.50, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan kabinetnya.

Demi memperoleh gambaran tentang rekonstruksi penyusunan kabinet, tentang rencana dalam program 100 harinya, dan banyak soal lagi, Poernomo Gontha Ridho dan Wenseslaus Manggut dari Tempo mewawancarai Kalla di Istana Wakil Presiden di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. Berikut adalah petikan wawancara yang berlangsung Rabu pekan lalu itu.

Mengapa penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu itu terkesan begitu pelik?

Peliknya kabinet ini sama dengan pesawat terbang kalau musim liburan, overbooked, banyak sekali orang yang mau naik pesawat secara bersamaan. Pesawat mau berangkat, ada beberapa penumpang yang tidak bisa naik pada kesempatan ini. Itulah masalah yang harus dipecahkan bersama, sehingga bisa memberikan pertimbangan untuk kabinet yang baik.

Dalam pengumuman kabinet, Anda tampak begitu tegang, apakah sebelumnya memang ada ketegangan?

Masalahnya sudah hampir pukul 12 malam, kita sudah mengantuk. Karena capek saja, dari pagi sampai pukul 12 malam. Karena yang terekam di luar Istana saat itu sedang diliputi ketegangan luar bisa dan sedang ada polemik begitu hebat, kalau saya tersenyum terus nanti orang ada perasaan bahwa saya main-main, lagi senang-senang. Padahal ini acara yang sangat formal, masa saya mau senyum kiri-kanan. Ini kan pengumuman yang sedang ditunggu-tunggu jutaan orang.

Bukan karena ada suatu masalah dengan SBY dalam penyusunan kabinet tersebut? Soalnya, Anda terlihat sibuk keluar-masuk ruangan.

Tidak, kami ketawa-tawa saja. Terlihat keluar-masuk, karena saya harus menelepon orang dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…