Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh: "Kita Prioritaskan Kasus-Kasus Besar"

Edisi: 35/33 / Tanggal : 2004-10-31 / Halaman : 58 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh: "Kita Prioritaskan Kasus-Kasus Besar"

TUBUHNYA kurus, jangkung. Memang, sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan susunan kabinet pekan lalu, dialah pucuk tertinggi di Kejaksaan Agung. Kita tahu posisi Jaksa Agung itu. Kepada titik itu, harapan demi harapan--begitu juga kekecewaan--mengalir.

Ia, Abdul Rahman Saleh, 63 tahun, Jaksa Agung baru. Di hadapannya, sebuah dunia yang dipertaruhkan dan dipertanyakan begitu banyak orang. Lembaga penyidikan dan penuntutan itu menyimpan begitu banyak misteri dibanding penjelasannya: dari sejumlah Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) atas beberapa konglomerat yang diduga membobol uang negara hingga kaburnya para koruptor besar ke luar negeri.

Orang menaruh harapan tinggi. Ada ketegasan yang diperlihatkan saat ia menjadi satu-satunya suara yang menyatakan Akbar Tandjung bersalah dalam kasus penyelewengan uang Bulog sebesar Rp 40 miliar. Ada kebersihan yang tecermin dari hidup kesehariannya. Ia tinggal di sebuah rumah seluas 200 meter persegi di Jalan Arus, Cawang, Jakarta Timur. Rumah yang--tentu saja--teramat sederhana untuk dihuni seorang Jaksa Agung Muda (waktu itu). Tak ada yang menonjol di dalam rumah itu kecuali tumpukan buku milik tuan rumah yang terlihat di sana-sini.

"Dia bersih dan punya visi," kata Adnan Buyung Nasution, seniornya ketika bekerja di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta.

Inilah Abdul Rahman, calon menteri yang paling akhir dipanggil SBY ke kediamannya di Puri Cikeas. Selasa pekan lalu, ia "diwawancarai" empat mata oleh SBY. "Dia menanyakan kesiapan saya bergabung dalam tim penegakan hukum untuk memberantas korupsi," ujarnya. Dalam pembicaraan itu, SBY menyatakan akan mem-back up dia. SBY saat itu rupanya sudah memplot Abdul Rahman sebagai Jaksa Agung.

Rabu malam pekan lalu, saat SBY akan mengumumkan susunan kabinetnya, Abdul Rahman masih memberi pembekalan kepada sembilan hakim ad hoc pengadilan antikorupsi di Hotel Santika di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rabu dini hari, setelah namanya resmi diumumkan sebagai jaksa agung, wartawan Tempo L.R. Baskoro mewawancarai Jaksa Agung baru ini. Berikut ini petikannya:

Apa yang Anda tekankan kepada sembilan hakim ad hoc antikorupsi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…