Inspektur Jenderal I Made Mangku Pastika: "saya Optimistis Pelaku Bom Kuningan Terungkap"
Edisi: 30/33 / Tanggal : 2004-09-26 / Halaman : 52 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,
NAMA I Made Mangku Pastika seperti menjadi ikon kepolisian Indonesia. Pada tahun 2003, Pastika memperoleh predikat "Asian Newsmaker of the Year" dari majalah Time. Soalnya, Pastika berhasil mengungkap para pelaku peledakan bom Bali 12 Oktober 2002--tragedi yang menewaskan lebih dari 180 orang, yang sebagian besar warga asing. Bahkan pelaku utama peledakan bom Bali seperti Amrozi, Ali Imron, dan Imam Samudra dapat diringkus polisi yang dipimpin Pastika. "Ia polisi hebat yang dimiliki Indonesia," tulis majalah Time.
Kini, setelah bom dahsyat di depan Kedutaan Besar Australia meledak, orang kembali mengingat sosok Made Mangku Pastika. Maklum, polisi yang mampu berbahasa Inggris, Jerman, Belanda, dan Mandarin dengan lancar itu memiliki segudang pengetahuan soal jaringan pelaku bom bunuh diri. Meski tak dilibatkan dalam kasus bom Kuningan (ia kini menjadi Kepala Kepolisian Daerah Bali), Pastika masih mampu memberikan beberapa "petunjuk penting" soal pelaku peledakan bom di Indonesia.
Apa komentar Pastika soal bom di Kedutaan Besar Australia? Apakah mereka berasal dari jaringan yang sama dengan pelaku peledakan bom di Bali dan Marriott? Made Mangku Pastika pekan lalu memberikan analisisnya kepada wartawan Tempo Rofiqi Hasan. Berikut ini kutipan wawancaranya.
Bom berkekuatan besar meledak di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Mengapa polisi kembali "kecolongan"?
Sebenarnya saya sudah memprediksi bahwa akan ada bom lagi. Ancaman terorisme itu masih ada. Soalnya, pelaku bom Bali dan bom di JW Marriott masih belum tertangkap semua. Mereka pasti akan berusaha lagi melakukan teror. Saat ini polisi dan para teroris seperti bermain kuat-kuatan. Kalau kita sedang intensif mengejar, mereka akan bersembunyi. Tapi, begitu kita kendur sedikit, mereka pasti memanfaatkan kesempatan.
Apakah itu berarti polisi tak intensif mengejar mereka?
Mereka memang memanfaatkan momentum tertentu. Bom di Kedubes Australia berdekatan dengan peringatan tragedi 11 September. Para teroris itu sebenarnya ingin menyampaikan pesan kepada pihak tertentu mengenai misi dan keberadaan mereka. Pilihan waktu aksi mereka selalu ada alasan historisnya.
Apa titik lemah kemampuan intelijen kita untuk mencegah bom di Kedubes Australia?
Sebenarnya intelijen polisi sudah dikerahkan. Tapi bagaimana lagi? Niat menjadi teroris itu niatnya dalam hati. Ini bukannya saya mengelak. Dalam kasus bom Kuningan, misalnya, kita tidak dapat mencegah sebuah mobil boks yang membawa bom melenggang di jalanan. Apakah kita mau memeriksa satu-satu mobil yang lewat di situ? Jelas tak mungkin. Sekarang saya sebagai Kapolda Bali menerjunkan banyak intel. Untuk ukuran sebuah polda, saya menerjunkan banyak sekali intel karena strategi saya adalah pencegahan kejahatan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…