Bila Manusia Disamakan Dengan Ayam

Edisi: 50/31 / Tanggal : 2003-02-16 / Halaman : 92 / Rubrik : KRI / Penulis : Setiawan, Iwan, Rusman,


KEHENINGAN pagi di kantor penghubung Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Tawau, Sabah, pecah oleh raungan tangis dua perempuan muda, awal Januari lalu. Dengan tergopoh-gopoh, Makdum Tahir, Konsul Indonesia di sana, segera menemui Ratna dan Tuti (bukan nama sebenarnya). Sambil sesenggukan, kedua tamu tak diundang itu meminta perlindungan dari sindikat penjual perempuan yang berniat melelang kegadisan mereka kepada pria hidung belang. Kini dua gadis malang itu bersiap dipulangkan ke kampung asal mereka di Jawa Timur.

Kisah sedih Ratna dan Tuti melengkapi cerita keganasan para germo, atau istilahnya "bapak ayam", di Malaysia. Ironisnya, menurut Makdum, 90 persen germo yang menjual gadis Indonesia di Sabah berasal dari negeri sendiri. Dan kaki tangan mereka mencari korban hingga jauh ke berbagai pelosok Nusantara. Dalam laporan tertulis yang dibuat untuk Konsulat, Ratna dan Tuti menceritakan bagaimana mereka dijebak oleh Maesaroh, kaki tangan germo bernama Darwis, yang mempunyai rumah bordil di kota kecil Keningau, dekat Kota Kinabalu.

Tragedi Ratna dan Tuti berawal di Pasar Turi, Surabaya, Desember lalu. Suatu siang, Ratna, 22 tahun, dan sepupunya, Tuti, 21 tahun, tengah asyik berbelanja di pasar itu. Saat melepas penat di sebuah warung kaki lima, tiba-tiba seorang perempuan berusia sekitar 30-an tahun menepuk pundak Ratna, dan dalam tempo singkat Ratna telah larut ngegosip dengan perempuan yang mengaku bernama Maesaroh itu. Padahal Ratna dan Tuti tak pernah kenal dengan wanita itu sebelumnya. Ketika ditawari bekerja di sebuah salon di Tawau, Ratna dan Tuti seperti kerbau dicocok hidungnya. Mereka berdua ikut saja. Maesaroh bilang Kota Tawau bukan di Malaysia, melainkan di perbatasan antara Indonesia dan Sabah.

Tanpa pamitan kepada keluarganya di Surabaya, Ratna dan Tuti mengikuti Maesaroh ke kampungnya di Donomulyo, Malang. Setelah seminggu tinggal di Malang, Ratna dan Tuti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…