STIGLITZ: KONTROVERSIAL, ATAU TUKANG OBAT?

Edisi: 05/32 / Tanggal : 2003-04-06 / Halaman : 70 / Rubrik : AK / Penulis : Makarim, Nono Anwar, ,

IMF tak bisa bilang bahwa segalanya beres setelah negara-negara terlanda krisis melaksanakan programnya. Di lain pihak, mesti diperdebatkan kasus demi kasus alternatif apa yang mungkin lebih bermanfaat ketimbang program IMF. Tapi, kalau membaca buku Joseph Stiglitz, orang akan mendapat kesan bahwa tak satu pun kegiatan IMF yang baik.

Apakah benar orang miskin bertambah 100 juta seperti kata Stiglitz? Xavier Sala-I-Martin dari Universitas Columbia, New York, baru-baru ini menerbitkan hasil studinya yang membuktikan bahwa orang miskin di dunia justru berkurang. Yang berpenghasilan US$ 1 sehari ada kira-kira 300 juta orang, sedangkan yang menerima US$ 2 hampir satu miliar jiwa. Sala-I-Martin mengakui bahwa penyebab utama berkurangnya jumlah orang miskin di dunia adalah meningkatnya kemakmuran di Cina.

Berbicara tentang peminjam, kreditor macam apa yang tidak menuntut syarat-syarat tertentu sebelum memberi pinjaman? Dan IMF pun ingin utang yang diberikannya dibayar kembali oleh negara debitor. Lumrah pula bila IMF meminta negara debitor melakukan hal-hal tertentu yang lebih menjamin kembalinya uang pinjaman. Begitulah kata Ben Friedman, guru besar ekonomi politik di Harvard, dalam resensinya di New York Review of Books (15 Agustus 2002) atas buku Stiglitz yang mengecam IMF itu. Ia berpendapat, buku Stiglitz tidak bermaksud menyajikan hal-hal yang obyektif. Stiglitz berpihak pada orang miskin di dunia; Stiglitz menyerang ketidakadilan yang tecermin dalam ketimpangan antara negara kaya dan negara miskin. Sebagai karya advokasi, Globalization and Its Discontents merupakan tantangan.

Sekarang…

Keywords: -

---

Foto Terkait