SEMUA GARA-GARA IMF?

Edisi: 05/32 / Tanggal : 2003-04-06 / Halaman : 76 / Rubrik : AK / Penulis : Sinjal, Daud, ,


KRITIK terhadap IMF yang punya alasan paling kuat adalah "perintah"-nya untuk memberlakukan tingkat bunga tinggi dan pengetatan likuiditas. Inilah biang keladi macetnya kredit, semaputnya perusahaan-perusahaan, dan kian merosotnya nilai tukar rupiah. Tapi, betulkah terpuruknya ekonomi nasional melulu kesalahan IMF? Apakah kesalahan itu tidak justru dibuat oleh diri kita sendiri, yang tak tuntas melakukan reformasi?

Berbagai kebijakan yang tidak tepat sudah terjadi sebelum IMF masuk. Cuma, apa yang dilakukan itu, perspektifnya mirip dengan yang diperbuat IMF. Nilai tukar telah diambangkan pada 14 Agustus 1997. Anggaran ketat telah diisyaratkan oleh Presiden Soeharto dalam pidato 16 Agustus. Tanggal 19 Agustus, tingkat bunga SBI dinaikkan dari 15 ke 30 persen. Kerusakan bank juga sudah terjadi sebelum IMF masuk (31 Oktober).

Tentang tingkat bunga, yang harus dilihat sebetulnya adalah tingkat bunga riil, yaitu tingkat bunga nominal dikurangi inflasi. Tingkat bunga riil paling tinggi terjadi ketika dilakukan liquidity squeeze pada Agustus. Ketika IMF masuk, tingkat bunga riil itu naik dari 7,4 menjadi 14,8. Pada Desember menjadi 9,7, Januari 4,6, dan Februari minus 6,8. Pada Maret 1998, tingkat bunga riilnya sudah negatif, minus 7,8. Kenapa? Karena inflasinya lebih tinggi.

Sebetulnya tiada alasan untuk tak berinvestasi. Sebab, kalau tingkat bunga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Antara Solar dan Solar
1994-06-18

Pilot project diterjemahkan pilot proyek, atau status simbol asal kata symbol status. penerjemahan seperti itu…

I
INDONESIA DIINTERVENSI?
2003-01-12

Kemungkinan intervensi militer terhadap indonesia bukan isapan jempol. kemelut timor timur telah membuktikannya. di luar…

K
KITA MENGUNDANG INTERVENSI ASING?
2003-01-12

Banyaknya konflik internal telah dan akan mengundang intervensi asing ke indonesia. tapi tudingan mungkin lebih…