Amien Rais: "pemilu Presiden Merupakan The Last Battle"

Edisi: 08/33 / Tanggal : 2004-04-25 / Halaman : 43 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


AMIEN Rais, 60 tahun, kembali membetot perhatian publik. Langkah kuda Amien yang "merangkul" tokoh politik--antara lain Abdurrahman Wahid, Hidayat Nur Wahid, Eros Djarot, dan Rachmawati Soekarnoputri--langsung membuat Amien diperhitungkan dalam jagat politik nasional. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), juga doktor lulusan Chicago University, Amerika Serikat ini siap terjun ke pemilu presiden, 5 Juli 2004.

Amien politisi lihai. Meski suara PAN dalam pemilu 2004 tak sesuai dengan harapan, hanya sekitar 6,5 persen, Amien tak putus harapan. Lewat Forum Bersama Penyelamat Bangsa, yang ia dirikan bersama beberapa politisi lain, Amien mencoba memperbesar dukungan untuk pemilu presiden pada 5 Juli mendatang. "Koalisi merupakan strategi untuk memenangi pemilu presiden," ujar Amien, tanpa malu-malu.

Langkah kuda Amien langsung mengingatkan publik pada Pemilu 1999. Setelah PAN "gagal" meraup suara yang signifikan, Amien langsung membangun "Poros Tengah". Koalisi partai-partai Islam itu berhasil menjegal Megawati dalam pemilihan presiden di Sidang Umum MPR. Poros bentukan Amien itu kemudian mengusung Abdurrahman Wahid ke kursi RI-1.

Kini, mungkinkah langkah kuda Amien kembali berhasil? Bagaimana kans bekas Ketua PP Muhammadiyah ini dalam pemilu presiden mendatang? Siapa calon wakil presiden pilihannya? Wartawan TEMPO Setiyardi pekan lalu mewawancarai Amien Rais di rumah dinasnya di Widya Chandra IV/16, Jakarta. Berikut kutipannya.

Pemilu legislatif berakhir, dan perolehan suara Partai Amanat Nasional (PAN) merosot. Tapi mengapa Anda tetap maju ke pemilihan presiden?

Peroleh suara PAN dalam Pemilu 2004 memang tak sesuai dengan harapan. Tapi saya sudah bulat memutuskan untuk tetap maju ke pemilihan presiden. Saya ingin melanjutkan reformasi yang sekarang sudah mengalami setback luar biasa. Sebagai orang yang mengerti tentang reformasi, saya berkeputusan untuk melanjutkan perjuangan. Lagi pula, saya yakin sekali bahwa suara pemilu legislatif tak mencerminkan pemilu presiden.

Apa yang membuat Anda tetap memiliki kepercayaan diri?

Saya tak ingin meninggalkan gelanggang sebelum pertempuran berakhir. Pemilu presiden tanggal 5 juli 2004 merupakan the last battle buat saya. Alhamdulillah, Muhammadiyah sudah memberikan dukungan moral yang luar biasa. Ini merupakan gizi yang dahsyat untuk mendongkrak perolehan suara saya.

Tapi mengapa suara PAN tak memenuhi target?

Suara PAN memang mengecewakan. Awalnya saya sempat tersenyum kecut. Ternyata kader PAN bukanlah orang yang militan. Setelah duduk di DPR atau DPRD, dan bisa membawa stik golf atau raket tenis, mereka sudah merasa "sampai tujuan". Tujuan mereka sepertinya cuma jadi anggota DPR/DPRD. Tak pernah atau sangat jarang menjenguk kantor partainya sendiri.

Anda kecewa pada kader PAN?

Luar biasa mengecewakan. Memang tak semua. Tapi yang jelek itu bisa jadi perbincangan dan merugikan yang lain. Selain itu, captive market PAN tidak disantuni dan dirawat. Ini yang membuat banyak yang hijrah. Di Yogyakarta, karena pengurus PAN bekerja, hasilnya luar biasa. Tapi lihat PAN di DKI dan Jawa Barat. Karena anggota…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…