Panser Dari Sadr City
Edisi: 07/33 / Tanggal : 2004-04-18 / Halaman : 136 / Rubrik : LN / Penulis : Fibri, Rommy , ,
PADA suatu Jumat siang di Sadr City, seorang pemuda bercambang dan berkacamata tebal tegak di atas podium masjid. Sorot matanya tajam, gaya bicaranya lugas. "Irak dan Palestina memiliki takdir yang sama, harus memerangi para penjajah," ujarnya dengan berapi-api. Dia juga mendeklarasikan perang melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika. "Orang Irak yang bermartabat tidak akan menerima niat jahat Amerika menjajah Irak."
Si cambang itu bernama Muqtada al-Sadr, 31 tahun, seorang tokoh muda Syiah yang tengah naik daun. Di mata pengikutnya, ia pemimpin yang berwibawa dan menyimpan karisma. Di mata Kepala Pemerintahan Transisi, Paul Bremer, ia layak menjadi buron. Sejak 4 April silam, Al-Sadr telah masuk daftar kejaran pasukan koalisi yang dipimpin Amerika. Dosanya adalah menjadi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…