Kekejaman Romusa Dalam Rekaman
Edisi: 52/32 / Tanggal : 2004-02-29 / Halaman : 70 / Rubrik : FT / Penulis : Kalim, Nurdin , Amin, Syaiful ,
PEKAT malam membungkus belantara Riau, Sumatera, suatu hari pada 1944. Seorang pemuda bertubuh tipis menggunakan segenap sisa tenaganya untuk menyuruk semak-semak. Napasnya terengah. Ia terus berlari merangsek masuk hutan, seolah abai dengan keganasan binatang buas penghuni rimba yang masih perawan itu. Tekadnya bulat: kabur dari bedeng--bangunan seluas sekitar 6 x 25 meter, berlantaikan tanah dan beratapkan rumbia--tempat dirinya terpenjara sebagai romusa (pekerja paksa) selama setahun. "Saya sudah tak tahan memikul penderitaan karena sering dipukuli tentara Jepang," kata Ngadari mengenang pelariannya dari kamp kuli paksa Jepang di daerah Riau, 60 tahun silam itu.
Ngadari, kini 86 tahun, adalah satu di antara ribuan romusa yang dipekerjakan di proyek rel maut dari Muara Sijunjung ke Pekanbaru. Berasal dari Desa Pengkok, Gunung Kidul, Yogyakarta, bagi Ngadari mengalami kehidupan sebagai romusa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…