Apa Guna Marah-marah
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-04 / Halaman : / Rubrik : OPI / Penulis :
JIKA hanya ingin mengganti menterinya, Presiden Joko Widodo sebetulnya tak perlu marah dan mengancam. Menteri yang tak becus bekerja, terutama dalam menangani pandemi corona, sudah selayaknya dicopot. Apalagi mengocok ulang kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Kemarahan Jokowi justru menunjukkan ketidakmampuan dia mengendalikan organisasi. Kemungkinan lain: ia sedang melakukan playing victim—mencari simpati publik dengan memotretkan diri sebagai pemimpin yang tak didukung pembantu yang mumpuni. Tapi publik tak lupa: para pembantu itu dipilih Jokowi sendiri. Dengan demikian, Presiden sesungguhnya tengah menepuk air di dulang.
Dengan kata lain, omelan Presiden dalam sidang kabinet 18…
Keywords: Jokowi, Reshuffle Kabinet Jokowi, Covid-19, Bantuan Sosial Covid 19, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.