Kami Masih Memperhatikan Ekonomi Hijau

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-12-05 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :


PEREKONOMIAN nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 membuat ruang gerak pemerintah terbatas. Akibat pagebluk, Indonesia memasuki resesi. Seperti di banyak negara, pemerintah masih akan memfokuskan agenda pembangunan tahun depan pada pemulihan ekonomi. “Kami masih berkonsentrasi untuk penanganan pandemi dan bantalan sosial,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, 65 tahun, dalam wawancara khusus dengan Tempo pada Rabu dan Kamis, 2 dan 3 Desember lalu.
Suharso mengatakan pandemi ini tidak hanya merenggut banyak jiwa, tapi juga menyebabkan 2,67 juta orang menganggur. Dengan merosotnya pendapatan masyarakat, konsumsi rumah tangga menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi. Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah menggelontorkan bantuan sosial dalam jumlah besar hingga memicu defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Suharso memperkirakan defisit APBN hingga akhir tahun ini mencapai 6,6-6,7 persen.
Meski berfokus pada pemulihan ekonomi, Suharso memastikan pemerintah tetap berkomitmen merealisasi pembangunan berkelanjutan dan program yang ramah lingkungan. Target pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, misalnya, pemerintah mencanangkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 sesuai dengan Perjanjian Paris. Bappenas juga mengawinkan konsep ekonomi hijau dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030. “Kami sudah memasukkan dan mengarusutamakan energi yang ramah lingkungan ke dalam semua proyek besar,” ujarnya.
Melalui konferensi video, Suharso berbincang dengan wartawan Tempo, Sapto Yunus, Mahardika Satria Hadi, Aisha Shaidra, Khairul Anam, Retno Sulistyowati, dan Nur Alfiyah. Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini menjelaskan kondisi perekonomian nasional yang terpuruk akibat pandemi, proyeksi ekonomi tahun depan, hingga komitmen pemerintah terhadap ekonomi hijau dan upaya menurunkan emisi karbon.

Pandemi Covid-19 telah memasuki bulan kesembilan. Dalam catatan Bappenas, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian nasional?
Berbeda dengan krisis ekonomi sebelumnya yang banyak berdampak terhadap kelas menengah ke atas, sekarang yang kena justru kelas menengah ke bawah. Masyarakat kelas menengah ke atas menahan pembelian, berjaga-jaga, karena mereka belum percaya apakah keadaan ini benar-benar bisa terkontrol. Mereka belanja seperlunya, selebihnya disimpan. Akibatnya, dana pihak ketiga naik luar biasa. Tapi dana pihak ketiga juga tidak bisa disalurkan. Inilah mengapa kehadiran negara dalam bentuk penyediaan bantalan sosial menjadi penting. Hampir semua negara mengeluarkan dana pemerintah luar biasa besar untuk menjaga daya beli, konsumsi rumah tangga, sehingga defisitnya besar-besaran.
Apakah respons yang selama ini diambil pemerintah tepat?
Menurut saya pas. Buktinya, setelah triwulan kedua, saat pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi di atas 5 persen, pada triwulan ketiga masih minus tapi lebih kecil. Ini menunjukkan ada tren yang baik, tapi di konsumsi rumah tangga belum. Yang menyangga adalah konsumsi pemerintah. Belanja pemerintah menjadi tulang punggung. Berulang kali presiden mengingatkan agar APBN segera dibelanjakan. Jadi pemerintah telah merespons dan beradaptasi dengan tepat terhadap keadaan ini, direspons cukup lentur, memberikan bantalan sosial yang pas, mendorong semua pekerjaan yang menciptakan daya beli.
Bukankah kondisi lapangan pekerjaan saat ini tidak lebih baik?
Lapangan pekerjaan kita sekarang ini berkurang. Di Indonesia ada total 128,45 juta orang bekerja. Menurut data Badan Pusat Statistik per Agustus 2020, yang bekerja penuh tinggal 82,02 juta atau turun 9,46 juta dari tahun lalu. Artinya, 9,46 juta orang menjadi pekerja paruh waktu dan setengah penganggur. Di antara jumlah itu, 310 ribu orang benar-benar kehilangan pekerjaan. Pekerja paruh waktu naik…

Keywords: Suharso MonoarfaPenghijauanJokowiPariwisataLingkungan HidupPertumbuhan Ekonomi Outlook EkonomiPenurunan EmisiBantuan Sosial Covid 19
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…