Para Pejuang Covid-19

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-12-26 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


SAVIRA Ekawardhani tidak lagi mengenal hari libur. Sejak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merebak di Indonesia pada Maret lalu, anggota staf pengajar di Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, ini melakoni tugas ganda sebagai peneliti di laboratorium biosafety level 2 (BSL-2) untuk pemeriksaan sampel pasien Covid-19 di Jawa Barat.
Bersama 30 petugas laboratorium lain, Savira menguji spesimen dahak secara bergantian. Dengan jumlah sampel mencapai 300 per hari, ia mesti bergegas memproses hasilnya karena, di bangsal sejumlah rumah sakit, para pasien bergejala Covid-19 sedang menunggu hasil pengetesan dengan harap-harap cemas apakah mereka terkonfirmasi positif.
Di Pekanbaru, dokter spesialis paru Indra Yovi harus bersusah payah meyakinkan para koleganya di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad untuk bersiap menghadapi ancaman Covid-19 dari negeri jiran sejak Februari lalu. Pemerintah Indonesia saat itu belum mengambil tindakan meski virus corona baru tersebut sudah menginfeksi penduduk Malaysia dan Singapura.
Bahkan, setelah kasus pertama terdeteksi di Riau, Yovi masih harus berkeliling ke beberapa rumah sakit di berbagai kabupaten untuk mengedukasi para dokter tentang bahaya penyakit baru itu. Beruntung sebelumnya ia berhasil meyakinkan Gubernur Riau Syamsuar, yang lantas menetapkan RSUD Arifin Achmad sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19 pertama di Riau. Dengan kegigihannya itu, Yovi, yang semula hanya didukung satu orang dokter residen dan sebelas perawat, akhirnya bisa mendapatkan kepercayaan dari rekan-rekan sejawatnya.

Petugas medis melakukan pemeriksaan terhadap pasein Covid-19 di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Mei 2020. Reuters/Willy Kurniawan
Savira dan Yovi hanyalah bagian kecil dari wajah para pejuang Covid-19, yakni mereka yang berjibaku dalam menegakkan testing-tracing-treatment atau 3T. Sudah menjadi pakem internasional bahwa pelacakan kontak adalah cara standar yang terbukti ampuh untuk menangani epidemi ataupun pandemi. Ketika keberadaan virus dapat dideteksi dan inangnya lekas diisolasi, laju penularan penyakitnya bisa dihentikan. Itu prinsipnya. Apalagi, selama obat dan vaksin belum ditemukan, penerapan 3T menjadi senjata efektif untuk menangkal penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Pembaca, majalah Tempo memilih para pejuang Covid-19 sebagai tokoh pilihan tahun ini karena merekalah yang berdiri di garis depan dalam ikhtiar melawan pandemi. Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan kita setahun terakhir. Dari Kota Wuhan, Cina, virus corona jenis baru itu menyebar cepat ke berbagai belahan bumi sejak akhir 2019. Kerusakan yang ditimbulkannya sungguh dahsyat. Tidak hanya merenggut jutaan nyawa, jasad renik berbentuk bola yang diselimuti “paku” sebagai mahkotanya itu juga telah merusak tatanan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sebagian pihak menyebutkan garda terdepan dalam penanganan pagebluk adalah masyarakat yang mesti berdisiplin menerapkan…

Keywords: Covid-19Tokoh Tempo
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…