1.100 Peraba Tak Dikenal
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-12-26 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
SETELAH sembilan bulan, wajah gedung Lembaga Penyakit Tropis Kampus C Universitas Airlangga, Mulyorejo, Surabaya, berubah. Protokol keamanan diperketat berkali-kali lipat. Fasilitas laboratorium di bangunan yang telah berusia lebih dua dekade itu sekarang ini bak makmal buatan pada Contagion, film Hollywood keluaran 2011 yang mengisahkan wabah virus global. Seperti Kamis, 17 Desember lalu. Sosok-sosok tak dikenal mengenakan hazmat putih, lengkap dengan masker dan sarung tangan berlapis, tampak sibuk di salah satu area laboratorium yang hanya bisa dilihat dari kejauhan. Mereka adalah peneliti yang telah berbulan-bulan berupaya mencari tahu segala sesuatu tentang SARS-CoV-2, virus corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19. Suasana di area lain, gedung yang sama, tak kalah sibuknya. Para peneliti mengenakan setelan pelindung diri warna biru tua, juga bermasker, hilir mudik di bangunan tiga lantai tersebut. Seorang di antaranya sempat menjawab pertanyaan Tempo tentang apa yang sedang mereka kerjakan. “Akan ada riset baru. Ini masih menyiapkan materi yang akan diteliti,” ucapnya sambil berlalu.
Siang itu, Direktur Lembaga Penyakit Tropis Unair Maria Inge Lusida baru saja memimpin timnya berdiskusi di ruang sampling sekaligus laboratorium dengan level keselamatan biologi 2 (biosafety level 2/BSL-2). Mereka sedang mendiagnosis sampel virus yang berasal dari tes usap dan reaksi rantai polimer (PCR) untuk selanjutnya dibawa ke ruang biosafety level 3 (BSL-3). “Untuk memperbanyak virus sangat berbahaya, dapat menular lewat udara. Jadi harus dilakukan di BSL 3,” ujar Maria, Kamis, 17 Desember lalu. Sejak Februari, sebulan sebelum kasus pertama Covid-19 teridentifikasi di Indonesia, Lembaga Penyakit Tropis Unair memang sudah bergerak untuk mempelajari virus yang berasal dari Wuhan, Cina, tersebut. Tak sembarang laboratorium yang boleh melakukan riset ini. Fasilitas laboratoriumnya minimal harus memenuhi standar BSL-2. Pada masa awal pandemi belum banyak pusat penelitian dengan…
Keywords: Menteri Riset dan Teknologi, Covid-19, Vaksin Covid-19, Eijkman, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…