Ini Kesempatan Kita Mendapatkan Modal

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-01-23 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :


PEKERJAAN Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, 50 tahun, makin bertambah di masa pandemi Covid-19. Di tengah kesibukannya mencari vaksin ke sejumlah negara dan mendistribusikannya ke seluruh Indonesia bersama Kementerian Kesehatan, Erick ikut terlibat menyiapkan lembaga pengelola investasi atau sovereign wealth fund (SWF). Dalam beberapa bulan terakhir, panitia seleksi telah menyaring calon anggota dewan pengawas dari kalangan profesional dan dewan direktur lembaga baru itu. Erick juga ikut mempromosikan SWF kepada investor asing.
Setelah sekitar satu bulan menyeleksi 218 orang yang mendaftar sebagai anggota dewan pengawas SWF dari unsur profesional, panitia seleksi yang diketuai Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan beranggotakan Erick Thohir, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta Muhammad Chatib Basri dari unsur independen menyodorkan enam nama kepada Presiden Joko Widodo. Presiden kemudian memilih tiga nama yang diusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu Yozua Makes, Darwin Cyril Noerhadi, dan Haryanto Sahari. DPR telah menyetujui ketiga nama itu. “SWF ini terobosan yang luar biasa sehingga para profesional siap berkontribusi dan ingin memastikan pengelolaannya profesional dan transparan,” kata Erick dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, Jumat, 22 Januari lalu.
Lembaga yang kini bernama Indonesia Investment Authority itu diberi kewenangan khusus mengelola investasi pemerintah sesuai dengan amanat Undang-Undang Cipta Kerja. Pemerintah yakin lembaga tersebut dapat berperan membantu pemulihan ekonomi nasional pada tahun ini dengan menarik investasi serta menggenjot pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol dan bandar udara. “Investasinya di dalam negeri supaya ada hubungan dengan pembangunan di dalam negeri,” ujar Erick.
Kepada wartawan Tempo, Sapto Yunus, Hussein Abri Dongoran, dan Aisha Shaidra, Erick menjelaskan sejumlah hal mengenai SWF, dari proses pemilihan tiga anggota dewan pengawas dari unsur profesional, rencana investasi, hingga pemilihan anggota dewan direktur yang sedang berjalan. Mantan pemilik klub sepak bola Italia, Inter Milan, itu juga menuturkan ihwal pengadaan vaksin Covid-19.
Bagaimana proses pemilihan tiga anggota dewan pengawas SWF dari kalangan profesional?
Panitia seleksi menyeleksi calon anggota dewan pengawas dari 218 pendaftar menjadi seratusan orang, lalu menyusut tinggal 28 orang. Kami mewawancarai 28 orang tersebut satu per satu. Interviunya sampai bongkok karena mulainya malam, dari pukul 7 sampai 12 malam.
Seperti apa pembagian tugas antara dewan pengawas dari pemerintah dan profesional?
Ada job desk yang diatur oleh dewan pengawas. Nanti diumumkan. Latar belakang anggota dewan pengawas terpilih ada yang hukum, Pak Yozua Makes. Pak Cyril dan Pak Haryanto di bidang pasar modal. Tapi Pak Haryanto pun latar belakangnya auditor. 
Bagaimana proses Presiden memilih tiga orang itu?
Setelah 28 orang diwawancarai, tersisa enam orang. Nah, enam orang itu yang kami ajukan ke Presiden. Kalau ditanya enam orang itu siapa saja, saya tidak bisa jawab. Pokoknya, dari enam orang itu, Presiden memilih tiga.
Ketika memilih tiga orang itu, Presiden berkonsultasi dengan panitia seleksi?
Iya, kami dipanggil. Beliau bertanya, 28 orang itu seperti apa, mengapa dari 28 orang itu dipilih enam orang. Ketika membaca tentang enam orang itu, beliau bilang, “Wah, ini bagus.” Kami ditanyai satu per satu. Beliau kan sangat detail. Pertemuan itu sekitar tiga jam.
Apakah Presiden mengatakan alasannya memilih tiga orang tersebut kepada panitia seleksi?
Beliau menyampaikannya di rapat terbuka bahwa tiga orang itu menjadi pilihannya. “Kita siapkan suratnya. Saya juga sudah melakukan pengecekan lebih…

Keywords: Badan Usaha Milik NegaraErick ThohirVaksin Covid-19Sovereign Wealth Fund
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…