Untungnya Keuangan Kami Kuat

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-03-13 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :


MEMIMPIN PT Astra International Tbk di tengah hantaman pandemi Covid-19, Djony Bunarto Tjondro menghadapi setumpuk tugas berat. Wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru itu langsung memukul sebagian besar lini bisnis Grup Astra. “Tentunya yang pertama kali terkena dampak adalah otomotif,” kata Djony, 56 tahun, dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui konferensi video, Rabu, 10 Maret lalu.
Menurut Djony, April-Mei 2020 adalah periode paling berat bagi Astra akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Manajemen Astra terpaksa menghentikan operasi pabrik, baik di Toyota, Daihatsu, maupun Honda Motor. Layanan servis mobil juga dialihkan dari bengkel ke rumah pelanggan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Berdasarkan data wholesale dari pabrik ke agen pada April 2020, misalnya, angka penjualan mobil Grup Astra merosot 91,9 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 47 ribuan unit. Di bisnis ini, Astra mengelola merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, dan UD Trucks.
Djony baru bisa bernapas lega setelah pemerintah melonggarkan pembatasan sosial pada Juni 2020. Pada periode itu pula ia dipercaya menjadi presiden direktur menggantikan Prijono Sugiarto. “Di semester kedua itu penjualan otomotif, walaupun turun, mulai membaik,” ujar Djony. Ditopang unit-unit bisnis lain, Grup Astra melewati 2020 dengan membukukan pendapatan bersih perseroan sebesar Rp 175,05 triliun atau turun 26 persen dari tahun sebelumnya.
Kepada wartawan Tempo, Wahyu Dhyatmika, Sapto Yunus, dan Mahardika Satria Hadi, Djony menceritakan upayanya membawa Astra melewati pandemi, unit-unit bisnis yang menangguk cuan, hingga pengembangan mobil listrik. Djony, yang telah bergabung dengan Grup Astra selama 31 tahun dan mengisi berbagai jabatan penting, mengatakan Astra akan tetap menjadi tempat favorit bagi generasi muda untuk berkarier.

Sejauh mana dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis Astra International?
Boleh dikatakan semua bisnis Astra terkena dampak, kecuali agrobisnis dan properti. Properti yang kami luncurkan pada 2016 belum terlalu signifikan memberikan kontribusi bagi Astra. Tapi sektor agrobisnis mendapat tailwind karena harga CPO (minyak sawit mentah) meningkat cukup baik dibanding pada 2019. Laba bersih sebelum memperhitungkan penjualan Bank Permata pada Mei 2020 turun sekitar 53 persen. Setelah memperhitungkannya, hanya turun 26 persen.
Sektor otomotif bagaimana?
Tentunya yang pertama kali terkena dampak adalah otomotif. Begitu masuk minggu keempat Maret tahun lalu, kami melihat tarikannya sudah mulai turun. Sejak Presiden mengumumkan ada kasus Covid-19 masuk Indonesia, lalu ada PSBB ketat mulai April, operasi pabrik terpaksa kami hentikan, baik di Toyota, Daihatsu, maupun Honda Motor. Jaringan penjualan kami juga tidak bisa beroperasi. Paling hanya mobile service yang masih bisa berjalan dengan menjaga protokol kesehatan. Memang waktu April dan Mei tahun lalu itu berat sekali.
Pemerintah memberikan diskon pajak mobil baru tahun ini. Sejauh mana dampaknya terhadap penjualan mobil Astra?
Menurut kajian Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), itu akan menambah penjualan 82 ribu unit selama setahun. Saya kira secara jangka pendek relaksasi PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah) pasti positif dan diharapkan dapat mendorong orang membeli mobil. Tapi stimulus seperti ini tidak bisa berlangsung bertahun-tahun karena pemerintah juga butuh penerimaan. Semoga pasar dan kepercayaan pembeli akan tumbuh, misalnya setelah sebagian masyarakat sudah divaksin…

Keywords: ToyotaPT Astra Internasional Tbk.OtomotifCovid-19
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…