Herd Immunity Bukan Tujuan Utama Vaksinasi

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-04-03 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :


ANGKA kematian penduduk lanjut usia yang tinggi karena Covid-19 membuat pemerintah banting setir mengubah kebijakan vaksinasi. Atas rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Kementerian Kesehatan memutuskan lansia menjadi kelompok penerima vaksin tahap kedua. Warga berusia 60 tahun ke atas yang sebelumnya masuk kelompok prioritas keempat itu disuntik vaksin bersama pelayan publik mulai 17 Februari lalu.
Selain tenaga kesehatan, lansia yang berjumlah sekitar 21,5 juta jiwa menjadi kelompok paling rentan terhadap Covid-19. Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Februari lalu, mencatat 47,3 persen pasien Covid-19 yang meninggal berusia di atas 60 tahun. “Maka itu lansia harus didahulukan untuk divaksinasi,” kata Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro, 74 tahun, dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui konferensi video, Senin, 28 Maret lalu.
Berdiri sejak 2007, ITAGI berperan memberikan saran kepada Kementerian Kesehatan seputar program imunisasi. Dalam penanganan pandemi Covid-19, misalnya, lembaga independen yang beranggotakan para pakar ini terlibat dalam menyusun peta jalan vaksinasi sejak pertengahan 2020. Selain mendorong warga lansia supaya divaksin lebih dulu, ITAGI mengkaji jenis vaksin untuk lansia. Ketika vaksin AstraZeneca memicu kontroversi, ITAGI menjalin komunikasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Majelis Ulama Indonesia.
Kepada wartawan Tempo, Mahardika Satria Hadi, Dody Hidayat, dan Nur Alfiyah, Sri Rezeki mengatakan tujuan utama vaksinasi Covid-19 seharusnya untuk menurunkan angka kematian. Menurut dia, kekebalan massal (herd immunity) yang selama ini digembar-gemborkan tak dapat dicapai dalam waktu singkat. Dokter spesialis anak ini juga menyoroti stok vaksin yang tersendat, penyuntikan pada anak-anak, efek samping vaksin AstraZeneca, potensi penggunaan vaksin Merah Putih, hingga vaksin Nusantara.

Lebih dari 10,4 juta orang telah divaksin Covid-19 sejak pertengahan Januari lalu. Bagaimana ITAGI menilai pelaksanaannya?
Lumayan lancar meskipun ada kekurangan. Itu wajar. Memberikan imunisasi terhadap banyak orang mungkin pengalaman pertama untuk Indonesia. Umumnya kita mengimunisasi anak-anak, bayi. Sekarang harus mengimunisasi orang dewasa dengan problematika berbeda. Bukan hanya komorbid, tapi juga masalah sosial. Memobilisasi lansia tidak mudah. Kita tidak tahu mereka ada di mana saja. Tapi pemerintah menyediakan tempat-tempat yang bisa didatangi masyarakat selain puskesmas, rumah sakit, dan klinik. Misalnya Gelora Bung Karno atau pasar. Petugas vaksinasi datang ke sana. Ada pula drive-thru. Itu inovasi yang bagus supaya akses untuk masyarakat dibuka lebar.
Indonesia semula mengutamakan tenaga kesehatan dan warga usia produktif sebagai penerima vaksin tahap awal. Padahal kebanyakan negara lain mendahulukan warga berusia lanjut. Apa pertimbangannya?
Kami awalnya membagi prioritas menjadi empat tahap. Pertama, tenaga kesehatan; kedua, pelayan publik; ketiga, kelompok masyarakat lain; keempat, warga lansia. Di negara-negara maju, lansia yang pertama mendapatkan vaksin. Kondisinya berbeda dengan Indonesia. Mereka betul-betul diayomi pemerintah. Mereka banyak tinggal di panti-panti (jompo), ada jaminan sosialnya, kesehatannya terpantau baik. Semua tertata. Sedangkan di sini tidak seperti itu. Lansia tersebar di mana-mana. Jumlah lansia yang sudah divaksinasi lima persen. Padahal jumlah warga lansia sekitar 21 juta jiwa. Kalau tidak ada komorbid, mungkin tidak jadi masalah. Tapi, misalnya, kita suntik dan besoknya terkena…

Keywords: Covid-19Vaksin Covid-19Vaksinasi CovidVaksin SinovacVaksin AstraZeneca
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…