Indonesia Mirip Cina Sepuluh Tahun Lalu

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-06-26 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :


GENAP satu tahun menjabat komisaris Bursa Efek Indonesia, Pandu Patria Sjahrir mendapati tren melonjaknya jumlah investor muda di pasar modal. Angka kenaikan yang terbaca mulai 2016 itu mengalami lompatan drastis sepanjang pandemi Covid-19. Hingga Mei lalu, jumlah investor generasi milenial dan generasi Z telah mencapai lebih dari 1,8 juta atau 77,9 persen. “Paling besar berusia 28 tahun ke bawah,” kata Pandu, 42 tahun, dalam wawancara khusus dengan Tempo, Selasa, 22 Juni lalu.
Pandu juga mencermati pesatnya perkembangan perusahaan teknologi finansial (fintech) dalam 12 bulan terakhir. Pebisnis dan investor yang terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech (Aftech) Indonesia pada 2 Juni lalu ini mengatakan perusahaan fintech paling banyak diminati investor asing, diikuti perdagangan digital (e-commerce) dan logistik. Namun industri fintech, yang didominasi perusahaan peer-to-peer (P2P) lending, sejauh ini lebih banyak menyalurkan kredit konsumtif. Adapun pinjaman produktif kepada para pelaku usaha kecil dan menengah belum optimal.
Pada usia terbilang muda, Pandu telah malang-melintang di dunia investasi dan modal ventura, khususnya perusahaan teknologi. Putra ekonom Sjahrir yang juga keponakan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini menempati posisi strategis di sederet perusahaan prestisius, seperti Gojek, SEA Group yang menaungi Shopee, dan Indies Capital Partners. Bahkan namanya sempat masuk bursa kandidat bos Lembaga Pengelola Investasi. “Sebelum kembali ke Indonesia, saya dulu investment banker, lalu bekerja di private equity di Amerika,” ujarnya.
Dalam perbincangan melalui konferensi video dengan wartawan Tempo, Sapto Yunus, Mahardika Satria Hadi, Retno Sulistyowati, Yohanes Paskalis, Aisha Shaidra, dan Vindry Florentin, Pandu bercerita tentang platform digital yang makin diminati di Indonesia, banyaknya investor yang melirik pendanaan untuk usaha kecil dan menengah, serta pentingnya regulasi di industri teknologi finansial. Ia juga mendorong perusahaan teknologi besar melantai di bursa saham.

Sebagai komisaris Bursa Efek Indonesia, Anda ingin menggandeng perusahaan-perusahaan rintisan dan teknologi menjadi emiten di pasar modal. Bagaimana perkembangannya?
Ada satu perusahaan e-commerce yang tadinya mau IPO (menerbitkan saham perdana). Saya tidak bisa menyebut siapa. Ada satu lagi perusahaan teknologi konglomerasi yang juga berencana melakukan IPO. Menurut saya, perusahaan yang besar-besar lebih dulu masuk, setelah itu perusahaan yang berkembang tentu akan melihat aspirasi mereka. Kalau mereka (perusahaan besar) sukses, pasti industrinya juga bertambah sukses.
Apa pentingnya mengajak perusahaan teknologi dan rintisan masuk bursa?
Kalau Anda lihat di Amerika Serikat dan Cina, sebagai referensi paling mudah, di sana delapan atau sembilan dari sepuluh perusahaan terbesar adalah perusahaan teknologi. Di Indonesia masih nol dari sepuluh yang top market cap. Walaupun sekarang ada satu-dua fintech bank yang sudah mulai masuk ke sana. Kita harus mendorong. Sebenarnya perusahaan-perusahaan teknologi kalau digabungkan kapitalisasi pasarnya lebih besar dari perusahaan telekomunikasi, lho. Pada 2016-2017, sewaktu pertama kali marak perusahaan teknologi, apakah itu e-commerce atau apa pun, banyak yang ragu apakah bisa berkembang. Sekarang mereka lebih besar dari perusahaan yang mungkin dulu tidak percaya mereka bisa sebesar ini. Agar bursa bisa merefleksikan perkembangan ekonomi di Indonesia, harus ada perubahan-perubahan ekonomi digital yang merepresentasikan hal itu.
Perusahaan apa saja yang masih mendominasi bursa?
Perbankan dan consumer goods.
Apa daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di…

Keywords: Bursa Efek IndonesiaPandu Sjahrir
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…