Dia Yang Istirahat Seperti Bunga
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-14 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
PEMANDANGAN hutan rimbun berlatar gunung dan langit biru terhampar di kanvas berukuran 140 x 245 sentimeter. Ukurannya yang jumbo membuat lukisan berjudul Pemandangan Alam itu mencolok di antara puluhan lukisan lain di Galeri Hoegeng.
Galeri Hoegeng adalah galeri yang menyimpan karya seni Kepala Kepolisian Republik Indonesia kelima Hoegeng Iman Santoso. “Ini lukisan Kakek yang paling besar,” tutur Krisnadi Ramajaya Hoegeng, 51 tahun, cucu Hoegeng, pada Rabu, 4 Agustus lalu. “Dulu pesanan seorang pejabat tapi batal dibeli karena Kakek berkukuh membubuhkan tanda tangan di lukisan tersebut.” Di bangunan dua lantai yang berada di kompleks rumah toko Pesona Kayangan Estate Depok, Jawa Barat, tersebut tersimpan sebagian lukisan Hoegeng. Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921, itu memiliki hobi melukis sejak masa muda. Meski begitu, dia tidak pernah sekolah atau kursus melukis. Kemampuan alamiah itu terlihat dari lukisannya yang sederhana dengan sketsa yang tegas. Hoegeng meneruskan hobi melukis setelah ia menjadi polisi dan dipaksa pensiun oleh Presiden Soeharto pada 1971 lantaran membongkar penyelundupan mobil oleh pengusaha Robby Tjahjadi. Tema lukisannya berkembang dan berubah seiring dengan alur hidup Hoegeng yang dinamis.
Pada 1950-an, saat Hoegeng muda baru menjadi polisi, semua obyek lukisannya adalah manusia. Sebagian besar adalah lukisan sosok pahlawan, seperti Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan Kapitan Pattimura. “Dulu rumah kami di Medan penuh dengan lukisan pahlawan. Sebagian besar lukisan tersebut diberikan ke kawan-kawan Bapak,” ucap Aditya Sutanto Hoegeng, 71 tahun, anak kedua Hoegeng.
Selain sosok pahlawan, Hoegeng banyak melukis kehidupan bersahaja masyarakat biasa. Di antaranya lukisan berjudul Tukang Sate Langganan, Kakek dan Ayam Jago, serta Perempuan. Pada periode itu, Hoegeng kerap bersepeda berkeliling lingkungan sekitar rumahnya sehingga dia akrab dengan penduduk. Setelah pensiun, tema lukisan Hoegeng bergeser pada pemandangan alam yang didominasi sapuan warna hijau. Pada 1990-an, saat kesehatan Hoegeng menurun, tema lukisannya kembali bergeser. Dia lebih banyak melukis bunga dengan warna-warna yang tegas, kontras, dan berani. Di antaranya lukisan Anggrek di Hutan, Sepasang Cattleya Merah, Anggrek Panda, dan Cattleya Kuning. Suatu hari, Aditya pernah bertanya alasan bapaknya beralih melukis bunga. “Bunga adalah bunga, begitu bentuknya, begitu pula warnanya. Apa adanya. Kalau…
Keywords: Kepolisian RI, Kepala Kepolisian RI | Kapolri, Hoegeng Iman Santoso, Hoegeng, Edisis Khusus Kemerdekaan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…