Prestasi Kita Belum Terdesain
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-14 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :
KEINGINAN Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mendongkrak peringkat Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 kandas. Dengan perolehan satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu, kontingen Merah Putih menempati posisi ke-55 dalam klasemen akhir. Kontingen Merah Putih gagal memperbaiki peringkat yang dicapai pada Olimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro, Brasil. Saat itu Indonesia menempati peringkat ke-46.
Zainudin mengapresiasi perolehan medali dari bulu tangkis dan angkat besi di Tokyo. Namun, kata dia, capaian yang masih bertumpu pada dua cabang olahraga tersebut membuktikan prestasi olahraga nasional belum terencana dengan baik. “Jadi prestasi yang dihasilkan di Olimpiade Tokyo adalah hasil dari apa yang sudah berjalan,” tutur Zainudin, 59 tahun, dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui konferensi video, Selasa, 3 Agustus lalu.
Untuk meraih prestasi tertinggi di Olimpiade, Zainudin sedang menyelesaikan desain besar keolahragaan nasional yang memuat 14 cabang olahraga unggulan. Ada sejumlah nomor di cabang olahraga bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik, wushu, dan pencak silat yang dinilai berpeluang meraih prestasi dalam Olimpiade 2032. Untuk Olimpiade 2024 dan 2028, Indonesia masih mengandalkan sumber daya yang ada saat ini. Wushu dan pencak silat masuk cabang unggulan karena Indonesia mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Namun Brisbane, Australia, yang terpilih menjadi tuan rumah. “Untuk bidding Olimpiade 2036, saya harus lapor Presiden dulu apakah beliau masih mengizinkan,” ujarnya. Minim pengalaman di bidang olahraga, politikus Partai Golkar ini dihadapkan pada segudang pekerjaan rumah. Selain meningkatkan prestasi olahraga nasional, ia harus membenahi kementerian yang terpuruk akibat kasus korupsi. Selama satu dasawarsa, kementerian yang ia pimpin tak bisa memperoleh penilaian laporan keuangan wajar tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan. “Ketika saya dipanggil Pak Presiden untuk menjadi menteri, beliau berpesan untuk memperbaiki tata kelola,” ucap Zainudin. Kepada wartawan Tempo, Sapto Yunus, Mahardika Satria Hadi, Hussein Abri Dongoran, dan Irsyan Hasyim, Zainudin menceritakan pentingnya cetak biru keolahragaan nasional, sinergi dengan kementerian lain untuk pelatihan dan pengembangan bibit atlet, sains olahraga, pembangunan pusat pelatihan di Cibubur, Jakarta Timur, serta persiapan Pekan Olahraga Nasional di Papua.
Indonesia kembali meraih medali dari bulu tangkis dan angkat besi di Olimpiade. Apakah sudah sesuai dengan target pemerintah?
Prestasi kita sekarang ini belum terdesain. Padahal dengan potensi, sumber daya, dan talenta kita seharusnya bisa mengembangkan pembinaan untuk penyumbang prestasi dan medali bukan hanya di dua cabang itu. Saya selalu mengistilahkan prestasi yang muncul ini tidak terdesain. Jadi prestasi yang dihasilkan di Olimpiade Tokyo adalah hasil dari apa yang sudah berjalan.
Mengapa cabang-cabang olahraga lain tidak berpotensi mendulang medali?
Kami sudah mempersiapkan desain besar olahraga nasional yang bersumber dari arahan Bapak Presiden (Joko Widodo). Kalau itu berjalan, kita bisa secara sistematis melihat cabang mana yang akan bisa dipandu dan faktor apa saja yang menjadi pendukung prestasinya. Selama ini kita menemukan bakat, bibit, lalu dilatih masuk pelatnas (pusat pelatihan nasional), diikutkan single event ataupun multievent, menjadi juara, dan menyumbang medali buat Indonesia. Tapi pembinaan…
Keywords: Olahraga nasional, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Budi Gunadi Sadikin, Nadiem Makarim, Olimpiade Tokyo, Zainudin Amali, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…