Hoegeng Dan Polisi Hari Ini
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-14 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
BERUSIA 34 tahun dan memiliki dua anak, Ajun Komisaris Hoegeng Iman Santoso hidup sederhana dan tak mempunyai banyak uang. Kesempatan mendulang duit sesungguhnya didapat Hoegeng, yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921, begitu menjejakkan kaki di Pelabuhan Belawan, Kota Medan, pada awal 1956. Seorang cukong yang menjadi utusan para pengusaha menyatakan siap “membantu” Kepala Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Sumatera Utara baru itu.
Tanpa setahu Hoegeng, rumah dinasnya diisi dengan berbagai perabot mewah yang tak mungkin dibelinya dengan gaji polisi. Namun dia menolak mentah-mentah semua hadiah itu. Ia meminta barang-barang luks dari para pengusaha yang dimasukkan ke rumah dinas dikeluarkan dan diletakkan di pinggir jalan. Kota Medan pun gempar. Hoegeng dianggap gila karena menolak rezeki.
Sikap Hoegeng tak pernah berubah selama dia meniti karier di Korps Bhayangkara. Pun ketika bintang empat tersandang di bahunya, dia tetap hidup sederhana dan tak mau menikmati gratifikasi atau fasilitas berlebihan. Ia mengusir pengusaha bermasalah yang datang ke ruang kerjanya dan menjanjikan duit. Karena ketegasannya, Hoegeng akhirnya dilengserkan dari pucuk tertinggi Kepolisian RI.
Bahkan, hingga akhir hayatnya, Hoegeng tetap berusaha sadik. Sebelas tahun sebelum meninggal, ia menyatakan ogah dikubur di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Hoegeng tak sudi berkumpul dengan para koruptor yang lebih dulu dimakamkan di sana. Ia memilih beristirahat di pekuburan yang rindang di Taman Giri Tama, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di sana, Hoegeng membeli lima kaveling lahad untuk dia dan keluarganya.
Keywords: Kepolisian RI, Polri, Hoegeng Iman Santoso, Hoegeng, Edisis Khusus Kemerdekaan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…