Begitu Longgar, Virus Rawan Menyebar
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-09-18 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :
UNTUK pertama kalinya sejak pandemi melanda Indonesia, tingkat kasus positif Covid-19 mencapai titik terendah pekan lalu. Pada Senin, 13 September, misalnya, positivity rate tercatat hanya 2,13 persen. Penurunan ini cukup drastis mengingat dua bulan sebelumnya angkanya masih di atas 30 persen, enam kali lipat ambang batas Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar 5 persen. Penyebaran virus SARS-CoV-2 varian delta bahkan sempat membuat Indonesia mencatatkan rekor ganda pertambahan kasus positif harian dan kematian Covid-19 tertinggi di dunia pada akhir Juli lalu.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, 49 tahun, mengatakan ada tiga penyebab turunnya tingkat kasus positif Covid-19. Ketiga hal tersebut adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara ketat sejak 3 Juli lalu, peningkatan rasio pengetesan dan pelacakan, serta tingkat kepatuhan penggunaan masker. "Kami mendorong masyarakat menggunakan masker berlapis," kata Nadia dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui konferensi video, Kamis, 16 September lalu.
Juru bicara program vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan ini menambahkan, cakupan vaksinasi, terutama di daerah-daerah penyumbang jumlah kasus tertinggi, seperti DKI Jakarta, juga berperan krusial menurunkan angka infeksi harian. Hanya, laju vaksinasi pada Juli lalu tidak bisa digenjot karena keterbatasan stok vaksin. Ketika itu Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) serta PT Bio Farma (Persero) merilis 5-10 juta dosis tiap pekan. Vaksinasi baru bisa dikebut lagi mulai Agustus lalu. "Saat itu jumlah vaksin yang dirilis menjadi 9-12 juta dosis setiap minggu," ujar Nadia.
Kepada wartawan Tempo, Sapto Yunus dan Mahardika Satria Hadi, Nadia menceritakan upaya pemerintah menurunkan angka kasus positif Covid-19, peran Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI dalam pelacakan dan vaksinasi, hingga penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk deteksi kasus dan penegakan protokol kesehatan. Menurut Nadia, laju pertambahan kasus yang masih relatif tinggi menunjukkan penularan terhadap populasi yang sehat terus terjadi.
Indonesia pertama kalinya mencatatkan positivity rate terendah selama masa pandemi, yaitu di bawah 5 persen. Bagaimana evaluasi pemerintah atas keadaan ini?
Ini menunjukkan laju penularannya yang sudah menurun. Tapi kami ingin menegaskan kembali, walaupun angka tersebut turun, pemeriksaan orangnya tetap pada angka yang sama. Artinya, rasio testing masih pada angka 3 per 1.000 penduduk per minggu.
Apa faktor utama yang menyebabkan terjadinya penurunan tingkat kasus positif itu?
Sebenarnya ini merupakan resultan dari tiga hal. Pertama, pelaksanaan PPKM darurat pasti mengerem mobilitas masyarakat. Artinya dengan dorongan bekerja dari rumah 100 persen, pabrik ditutup, pusat perdagangan ditutup, di tempat belanja tidak ada dine-in, dan tempat ibadah ditutup. Lalu pelaksanaan PPKM level 4 selama tiga-empat pekan. Kedua, peningkatan angka testing dan tracing. Sebelumnya secara nasional 1-1,1 per 1.000 penduduk per minggu. Sekarang meningkat tiga kali lipat. Contact tracing juga meningkat dari tadinya 1 : 5 menjadi 1 : 8 atau 1 : 10. Ketiga, kami mendorong masyarakat menggunakan masker berlapis. Itu salah satu upaya meningkatkan kepatuhan memakai masker walaupun tidak mencapai harapan kami.
Seberapa tingkat kepatuhan yang diharapkan?
Kami mengharapkan tingkat kepatuhan lebih dari 85 persen. Di beberapa daerah, terutama di Jawa yang menyumbangkan jumlah…
Keywords: Kementerian Kesehatan, Jokowi, Virus Corona, Covid-19, Vaksin Covid-19, PPKM, Varian Delta, Siti Nadia Tarmizi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…