Propaganda Hitam Terhadap Gerwani
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-02 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
PEMENJARAAN tanpa pengadilan dan kekerasan fisik yang dialami para aktivis Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) ataupun mereka yang dituduh berafiliasi dengan organisasi ini berlangsung serentak. Kekerasan itu diikuti serangan kekerasan verbal terhadap perempuan, berupa label seksual seperti “lonte”, “penyilet penis jenderal”, atau “penari telanjang pembunuh jenderal”.
Meskipun pemerintah Orde Baru membebaskan perempuan tahanan politik 1965 pada akhir 1970-an sampai 1980-an, dampak propaganda hitam yang menahbiskan stigma anggota Gerwani sebagai perempuan binal dan sadis terus melekat bahkan sampai sekarang. Dari mana asal mula latennya narasi penuh fitnah ini?
Dokumen yang bisa kita rujuk untuk membuktikan propaganda sistematis itu adalah Surat Perintah Nomor 01/Drt/10/1965 yang dikeluarkan Mayor Jenderal Umar Wirahadikusumah kepada Panglima Daerah Kepolisian VII/Jakarta Raya. Inti surat perintah tersebut adalah melarang semua harian di Ibu Kota menerbitkan berita tentang peristiwa 30 September 1965, kecuali yang dikelola militer, yaitu Angkatan Bersenjata dan Berita Yudha.
Perintah itu efektif mengontrol narasi publik yang beredar tentang upaya kudeta “Komando Gerakan 30 September/Dewan Revolusi”—sebuah nama gerakan yang dibuat oleh militer. Sejak 1 Oktober 1965 malam, media massa, baik stasiun radio maupun koran, telah berada di bawah penguasaan Angkatan Darat. Semua pemberitaan mengenai Gerakan 30 September harus melalui pemeriksaan pejabatnya.
Pada 7 Oktober 1965, harian Angkatan Bersenjata dan Berita Yudha mulai menyiarkan berita bahwa para jenderal mengalami “penganiayaan di luar batas perikemanusiaan” dengan menampilkan foto-foto buram jenazah yang sudah dalam keadaan membusuk. Secara khusus, Berita Yudha menggambarkan Letnan Jenderal Ahmad Yani yang masih bernyawa setelah ditembak di kediamannya dan dilemparkan ke truk yang membawanya ke Lubang Buaya.…
Keywords: Partai Komunis Indonesia | PKI, TNI, Orde Baru , Gerwani, G30S, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…