Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Heru Winarko: Saya akan memiskinkan Pengedar

Edisi: 05/47 / Tanggal : 2018-04-01 / Halaman : 148 / Rubrik : WAW / Penulis : Indri Maulidar, Angelina Anjar Sawitri, Reza Maulana


HERU Winarko tengah mengurus penangkapan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun, terkait dengan dugaan suap saat seorang pejabat Istana meneleponnya, Rabu sore, 28 Februari lalu. Sang penelepon mengabarkan bahwa Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi itu ditunjuk sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional.

Heru, 55 tahun, mengaku kaget terhadap penunjukan itu. Pimpinan Kepolisian RI dan KPK memang pernah menanyakan kesanggupannya menjadi Kepala BNN, menggantikan Budi Waseso, seniornya di kepolisian, yang pensiun. Tapi, tetap saja, Heru tidak bisa tidur malam itu. Dia kepikiran penugasan barunya. "Kok, saya jadi Kepala BNN, ya?" katanya.

Mantan Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat itu memang lebih banyak berkecimpung di bidang tindak pidana ekonomi khusus dan korupsi. Sebelum menjadi Kepala Kepolisian Daerah Lampung pada 2012, Heru bertugas di Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus serta Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri. "Tapi, seumur-umur, saya di reserse. Dulu reserse juga membawahkan unit narkoba," ujar Heru, yang dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 1 Maret lalu. Pangkatnya naik dari inspektur jenderal menjadi komisaris jenderal.

Senin pekan lalu, Heru menerima wartawan Tempo Indri Maulidar, Angelina Anjar, dan Reza Maulana di kantornya di Cawang, Jakarta Timur. Didampingi juru bicara BNN, Komisaris Besar Sulistiandriatmoko, Heru menjelaskan perseteruan antara penyidik internal KPK dan penyidik dari kepolisian di KPK serta kedekatannya dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, yang pernah menjadi atasannya. Sulistiandriatmoko ikut menjawab beberapa pertanyaan.

Apa pesan Presiden saat melantik Anda?

Perintah Presiden adalah mengurangi suplai narkotik yang masuk, pengguna baru, serta pemakai lama yang sudah sembuh tapi kembali menggunakan narkotik. Setelah pelantikan, beliau hanya senyum-senyum.

Siapa yang mengabari bahwa Anda yang dipilih?

Orang Istana menelepon sehari sebelum pelantikan. Saat itu saya berada di kantor sampai malam. Kalau anak-anak sedang OTT (operasi tangkap tangan), saya memang tidak pulang. Karena itu, saat pelantikan, saya agak kuyu karena kurang tidur. Rasanya seperti ingin jatuh. Apalagi saya sudah lama tidak ikut upacara.

Pernah dipanggil Presiden sebelum dilantik?

Tidak. Saya langsung dilantik.

Sebagian kalangan mempertanyakan latar belakang Anda yang lebih banyak menangani kejahatan ekonomi dan korupsi.…

Seumur-umur, saya di reserse. Saat lulus Akademi Kepolisian pada 1985, saya langsung menjadi Wakil Kepala Satuan Reserse Polres Bandung karena berhasil mengungkap sindikat sepeda motor di Cimahi, Jawa Barat. Biasanya lulusan jadi Pamapta (perwira di Satuan Samapta Bhayangkara). Saya juga pernah menjadi Kepala Satuan Reserse Polres…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…