Menteri Komunikasi Dan Informatika Rudiantara: Saya Tak Ragu Memblokir Facebook
Edisi: 09/47 / Tanggal : 2018-04-29 / Halaman : 116 / Rubrik : WAW / Penulis : Reza Maulana, Angelina Anjar Sawitri,
BOLA panas kebocoran data Facebook menyebar cepat, termasuk ke Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menelepon kantor perwakilan Facebook di Indonesia perihal penggunaan data di media sosial yang memiliki 2,2 miliar pengguna tersebut pada Ahad, 25 Maret lalu, atau tiga hari setelah berita kebocoran data itu muncul.
Informasi awal menyebutkan 50 juta data pengguna bocor ke pihak ketiga. Sebanyak 0,35 persen atau 175 ribu di antaranya pengguna di Indonesia. Belakangan, jumlahnya membengkak menjadi 87 juta dan 1,1 juta di antaranya dari Indonesia. Data itu diambil dari aplikasi survei This is Your Digital Life di Facebook. Cambridge Analytica, perusahaan konsultan Inggris, menggunakannya untuk memetakan pasar, termasuk dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat, dua tahun lalu.
Rudiantara, 58 tahun, lalu mengirimkan surat peringatan kepada Facebook sampai dua kali. Namun tuntutannya tidak kunjung dipenuhi. Ia meminta Facebook menutup aplikasi survei serupa, menjabarkan data pengguna Indonesia yang bocor, dan mengaudit soal masalah ini. Meski surat peringatan merupakan langkah terakhir sebelum pemblokiran, Rudiantara belum memikirkan opsi tersebut. "Karena banyak orang Indonesia mencari nafkah dari Facebook," katanya.
Ahad petang pekan lalu, Rudiantara menerima wartawan Tempo Reza Maulana dan Angelina Anjar di kediaman pribadinya di Menteng, Jakarta Pusat. Dalam wawancara satu jam yang diselingi salat magrib tersebut, ia juga menjelaskan pentingnya menggunakan aplikasi dalam negeri, aturan taksi online, dan alasannya emoh menggunakan Facebook.
Sejumlah pihak sangsi akan keberanian Anda memblokir Facebook. Pembelaan Anda?
Saya tidak pernah punya keraguan melakukan suspend atau pemblokiran. Saya pernah melakukannya, seperti pada Telegram dan Tumblr. WhatsApp juga akan kami blokir kalau dalam 2 x 24 jam tidak menyelesaikan konten pornografi di aplikasi mereka. Langsung mereka cabut konten itu. Orang melihat Indonesia tegas karena kita punya pasar besar yang menjadi otot kita.
Lalu mengapa tidak memblokir Facebook?
Karena banyak pengguna Indonesia yang mencari berkah lewat Facebook. Awalnya Facebook digunakan untuk mencari teman, reuni, dan sebagainya, termasuk cinta lama, ha-ha-ha.... Kemudian berkembang jadi tempat menjual berbagai barang. Ini tidak terjadi di negara induknya, Amerika Serikat.
Kapan tenggat bagi Facebook untuk menyerahkan hasil audit?
Kami tunggu perkembangannya. Permintaan hasil audit ada dalam surat peringatan pertama. Saat itu saya mengatakan kepada media untuk memberikan waktu seminggu. Belum seminggu, sekitar lima hari setelah saya mengirimkan surat peringatan pertama, beredar informasi ada aplikasi serupa This is Your Digital Life, yakni QubeYou dan AgregateQ. Saya pun memberikan surat peringatan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…