Jalan Tengah Dwifungsi
Edisi: 13/47 / Tanggal : 2018-05-27 / Halaman : 57 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
JENDERAL Abdul Haris Nasution menyampaikan pidato berapi-api di hadapan taruna Akademi Militer Nasional di Magelang pada 1958. Dalam pidatonya, ia mengatakan tak ingin tentara Indonesia seperti prajurit Amerika Latin yang menjadi kekuatan politik. "Kita juga tak mau meniru model Eropa Barat atau contoh Eropa Timur di mana tentara menjadi alat mati pemerintah," ujar Nasution, dikutip dari buku Malam Bencana 1965.
Pidato itu ditawarkan Nasution sebagai "jalan tengah" peran tentara kepada Presiden Sukarno. Belakangan, ketika rezim Orde Baru berkuasa, konsep Nasution itu diterjemahkan menjadi Dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Tentara menjadi bagian dari alat pertahanan sekaligus bisa berpolitik praktis.
Soeharto menerjemahkan…
Keywords: Bisnis Tentaram , Reformasi TNI, AH Nasution, Abdul Haris Nasution, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…