Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi: Saya Sudah Lama Mendukung Jokowi
Edisi: 21/47 / Tanggal : 2018-07-22 / Halaman : 92 / Rubrik : WAW / Penulis : TIM Wawancara, ,
DI antara banyak orang yang mendukung Presiden Joko Widodo maju lagi dalam pemilihan presiden 2019, hanya satu yang mengundang polemik dan kontroversi. Dialah Muhammad Zainul Majdi, Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Tuan Guru Bajang-panggilannya yang berarti pemuka agama muda dalam bahasa Sasak-ini dikenal sebagai pendukung Prabowo Subianto. Sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta Rajasa tingkat provinsi pada pemilihan presiden 2014, Majdi membawa pasangan itu meraih kemenangan telak, yakni 72,5 persen suara, di wilayahnya. Di akhir sepuluh tahun masa tugasnya sebagai gubernur, Majdi disebut-sebut sebagai salah satu calon pendamping Prabowo di pemilihan presiden 2019.
Semua prediksi runtuh saat Majdi, 46 tahun, menyatakan mendukung Jokowi, dua pekan lalu. Penggemar olahraga bersepeda jarak jauh ini beralasan presiden harus diberi waktu maksimal untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur dan memberi perhatian khusus bagi Indonesia timur. "Perlu dua periode untuk kontinuitas pembangunan," ujarnya dalam wawancara khusus di kantor Tempo, Kamis pekan lalu.
Seruan itu membuat Majdi menjadi bulan-bulanan perisakan di media sosial. Pengasuh Pondok Pesantren Darunnahdlatain, Pancor, Lombok, itu sempat kaget melihat masifnya reaksi negatif yang ditujukan kepadanya. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga berpotensi dikenai sanksi dari partainya, yang belum menentukan sikap dalam pemilihan presiden.
Majdi, doktor tafsir dan ilmu-ilmu Al-Quran dari Al-Azhar University, Kairo, Mesir, menyayangkan banyak orang lebih berfokus pada soal dukungan itu ketimbang ajakan utamanya, yaitu meminta semua pihak berhenti menggunakan ayat-ayat Al-Quran tentang perang dalam pemilihan presiden dan kepala daerah. "Kalau diteruskan, Indonesia bisa terbelah," kata cucu pahlawan nasional asal Lombok, Tuan Guru Kiai Haji Zainuddin Abdul Madjid, ini.
Apa yang membuat Anda mengalihkan dukungan dari Prabowo Subianto ke Joko Widodo?
Kalau membaca pernyataan-pernyataan saya, tidak seperti itu. Sebenarnya, secara pribadi, saya dari awal selalu suportif (kepada presiden). Dalam komunikasi dengan Pak Jokowi, saya mengakomodasi kebijakan beliau yang berdampak positif pada daerah. Kalau ada yang kurang, saya kasih masukan. Sebagai orang pemerintahan, kami wakil pemerintah pusat di daerah. Jadi selalu suportif kepada presiden, baik di masa Pak Susilo Bambang Yudhoyono maupun Pak Jokowi. Saya mendukung beliau jauh sebelum itu, tapi hanya beliau yang tahu.
Sejak kapan?
Komitmen personal saya kepada Pak Presiden sejak sekitar 2016, setelah saya melihat selama dua tahun beliau konsisten mengeksekusi apa yang beliau rencanakan, tekun melaksanakan pembangunan, termasuk di Nusa Tenggara Barat. Cuma, memang baru disampaikan ke publik kemarin (3 Juli).
Kenapa baru disampaikan menjelang pemilihan presiden?
Karena momentumnya penting. Pernyataan dukungan itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…