Cem-Ceman Di Tepi Lintasan.

Edisi: 26/47 / Tanggal : 2018-08-26 / Halaman : 62 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


MOHAMAD Sarengat bersedia. Berjongkok di lintasan keenam, dia tidak mengindahkan pesaing di kanan-kirinya. Pandangan pemuda 22 tahun itu terfokus ke garis akhir. Sarengat bersiap. Dia membayangkan ada bendera Merah Putih yang harus diraihnya secepat mungkin.

Pistol meletus pertanda final lari 100 meter putra Asian Games IV dimulai. Sarengat melesat. Jegathesan Manikavasagam dari Persekutuan Tanah Melayu membayanginya di lintasan pertama.

Melewati garis finis, pikiran Sarengat sempat blank, sementara penonton riuh bertepuk tangan dan bersorak ”hidup Sarengat”. Baru beberapa detik kemudian kesadarannya pulih. Papan skor mencantumkan namanya sebagai juara dengan waktu 10,5 detik. Sarengat bersujud syukur di tengah lapangan Stadion Utama Senayan, 26 Agustus 1962, pagi itu. Kemenangan tersebut mengukuhkan catatan terbaiknya—10,4 detik di semifinal—sebagai rekor baru Asian Games, menggeser capaian 10,6 detik atas nama Abdul Chalik dari Pakistan. Sarengat menjadi manusia tercepat di Asia.

Pelari Indonesia lainnya, Jotje Gozal, yang menyentuh garis akhir di urutan keempat, menjadi orang pertama yang menghampiri Sarengat. ”Kita berhasil meraih emas,” ujar Gozal, menirukan ucapannya 56 tahun lalu, kepada Tempo, akhir bulan lalu.

Ucapan itu mengacu pada janji mereka. Di kamar Wisma Atlet Senayan pagi sebelum final itu, Sarengat yang baru subuhan menyalami Gozal. Keduanya berikrar, ”Siapa pun yang menang hari ini, kau atau aku, yang penting emas untuk Indonesia.”

Bendera di garis finis dalam bayangan Sarengat terwujud. Untuk pertama kalinya, Merah Putih dikibarkan dalam upacara pengalungan medali di stadion berkapasitas 100 ribu orang itu. ”Papa bercerita, saat Indonesia Raya dikumandangkan, dia menangis,” kata M. Landung Suryoputro, 40 tahun, anak ketiga Sarengat.

Seusai penyerahan medali, Sarengat menghambur ke tribun. Meski orang boleh…

Keywords: Sarengat
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…