Kuda Terbang yang Gemilang.

Edisi: 26/47 / Tanggal : 2018-08-26 / Halaman : 74 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


MOHAMAD Sarengat menghadapi pilihan sulit tak lama setelah ia lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boedi Oetomo Jakarta pada pertengahan 1961. Di satu sisi, ia mesti mempersiapkan diri masuk ke Institut Teknologi Bandung guna mengejar cita-citanya menjadi insinyur. Tapi, di sisi lain, pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) mengundangnya untuk mengikuti kejuaraan dasalomba di Jakarta. Undangan itu ditujukan kepada para atlet berbakat yang bakal dijaring untuk Asian Games 1962.

Sarengat bimbang. Jika menerima undangan itu, ia terpaksa menunda rencananya kuliah. Sarengat punya pengalaman buruk menyelesaikan sekolah sambil menjadi atlet. Ia pernah dua kali gagal ujian SMA. Tapi kebimbangan itu perlahan menghilang seiring dengan mencuatnya panggilan jiwa sebagai seorang atlet. Ia merasa undangan tersebut merupakan pintu baginya untuk menjadi atlet terkenal. ”Ini kesempatan emas,” kata Sarengat dalam otobiografinya, Namaku Sarengat.

Sarengat mendaftar ke PASI dan mengikuti kejuaraan dasalomba di Lapangan Ikatan Atletik Djakarta (Ikada)—kini kawasan Monumen Nasional. Di sana, ia menghadapi sejumlah atlet nasional, yakni Jotje Gozal, pemegang rekor lari 100 meter; Maridjo, pemegang rekor lompat jauh; dan Surtio, pemegang rekor dasalomba. Ada juga atlet yang disiapkan untuk Asian Games 1962, antara lain Abdul Rabkhan dan Yusri Nurdin. Namun nama-nama besar itu tak membuatnya gentar. Sarengat menyebutkan ia tak bermaksud mengalahkan mereka. ”Kalau dapat mengimbangi atlet-atlet nasional itu, aku sudah cukup puas.”

Tanpa beban, Sarengat mengikuti 10 nomor dalam kejuaraan itu, yakni lari 100 meter, 400 meter, 1.500 meter, 110 meter gawang, lompat tinggi, lompat jauh, lompat galah, lempar cakram, lempar lembing, dan tolak peluru. Kendati tak memasang target apa pun, Sarengat berhasil merebut medali emas. Bahkan, dengan perolehan angka 5749, ia juga memecahkan rekor nasional yang sebelumnya dipegang Surtio. ”Waktu…

Keywords: Sarengat
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…