Masa Kelam Di Flat Senayan.

Edisi: 26/47 / Tanggal : 2018-08-26 / Halaman : 78 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


KUCING-KUCINGAN dengan penjaga flat atlet Senayan menjadi kegiatan utama Jotje Gozal dan Mohamad Sarengat seusai perhelatan Asian Games IV di Jakarta pada Agustus-September 1962. Duo sprinter Indonesia itu menjadi penghuni gelap di mes karena tidak mempunyai tempat tinggal tetap di Jakarta. ”Kami diusir pengurus flat. Katanya kami harus bayar,” ujar Gozal mengingat kejadian 56 tahun silam itu pada akhir Juli lalu di kediamannya di Minahasa, Sulawesi Utara.

Gozal dan Sarengat merupakan kawan sekamar selama tinggal di mes Senayan untuk menjalani training center Asian Games. Sebelum ditagih biaya menginap, Gozal dan Sarengat biasanya sudah lari pindah ke flat lain. Flat-flat untuk atlet berada di sebelah timur Gelora Bung Karno. Lokasi tersebut kini menjadi area pusat belanja FX Mall membentang hingga ke Plaza Senayan. ”Memang waktu itu kami tidak ada penghargaan sama sekali,” ucap Gozal, yang kini berusia 82 tahun.

Sesungguhnya Sarengat ketika itu baru saja mendapatkan medali emas dalam nomor lari 100 meter (10,5 detik) dan lari gawang 110 meter (14,3 detik) di Asian Games Jakarta. Prestasi yang ditorehkan Sarengat di nomor lari 100 meter mematahkan rekor lama Asian Games yang dipegang Abdul Chalik, atlet Pakistan, selama 10,6 detik.

Begitu Asian Games selesai, kata Gozal, uang…

Keywords: Sarengat
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…