Calon Wakil Presiden, Ma’ruf Amin: Saya Selalu Meredam Isu Anti-islam
Edisi: 43/47 / Tanggal : 2018-12-23 / Halaman : 36 / Rubrik : WAW / Penulis : Reza Maulana, Hussein Abri Dongoran, Mitra Tarigan.
DITUNJUK sebagai calon pendamping Presiden Joko Widodo pada Agustus lalu, Maâââ‰â¢ruf Amin langsung tanÃâÃÂcap gas. Sasarannya adalah wilayah tempat Jokowi kalah dalam pemilihan presiden 2014, yaitu Banten, Jawa Barat, dan MaÃâÃÂdura, Jawa Timur. Jokowi-Jusuf Kalla meÃâÃÂmang menang di Jawa Timur dengan perÃâÃÂolehan 53,1 persen suara, sementara PraÃâÃÂbowo Subianto-Hatta Rajasa 46,8 persen suara. Namun Jokowi-Kalla kalah telak di Madura.
Maâââ‰â¢ruf juga sowan ke sejumlah ulama yang dalam pemilihan presiden lalu tidak mendukung Jokowi, termasuk Kiai AbÃâÃÂdul Ghofur di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, yang diÃâÃÂsebut-sebut sebagai guru spiritual
PraboÃâÃÂwo. ââ∠âDengan bahasa kiai, saya minta restu para ulama,âââ¬Ã kata Rais Am Pengurus BeÃâÃÂsar Nahdlatul Ulama 2015-2018 ini dalam wawancara khusus dengan Tempo, Jumat dua pekan lalu. ââ∠âSekarang mereka menÃâÃÂdukung kami.âââ¬ÃÂ
Namun langkah Maâââ‰â¢ruf, 75 tahun, terÃâÃÂhenti. Beberapa pekan belakangan, dia absen dalam agenda kampanye. Dokter memintanya beristirahat di rumah untuk memulihkan cedera lama di kaki kananÃâÃÂnya. ââ∠âSelama ini, saya enggak pernah
istiÃâÃÂrahat,âââ¬Ã ujarnya.
Maâââ‰â¢ruf menerima wartawan Tempo, Reza Maulana, Hussein Abri Dongoran, Mitra Tarigan, dan Dewi Nurita, di kediÃâÃÂamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Ini merupakan pertemuÃâÃÂannya yang kedua dengan media di masa penyembuhan, setelah sehari sebelumÃâÃÂnya menggelar konferensi pers. Selama satu setengah jam, Maâââ‰â¢ruf berbicara tenÃâÃÂtang sejumlah hal, dari isu anti-Islam yang terus menyerang Jokowi, upayanya meÃâÃÂrangkul tokoh muslim di berbagai daerah, hingga Gerakan 212.
Bagaimana Anda memandang Reuni 212?
Fatwa Majelis Ulama Indonesia arahÃâÃÂnya ke penegakan hukum. Bagi kami, urusan hukum sudah selesai dengan perÃâÃÂsidangan Basuki Tjahaja Purnama. Kalau mereka mau mengadakan reuni, kangen-kangenan, silakan saja. Yang penting, jaÃâÃÂngan jadi kendaraan politik. Itu saja.
Kehadiran Prabowo Subianto termasuk upaya menjadikan 212 sebagai kendaraÃâÃÂan politik?
Itu yang tidak baik. Terkontaminasi naÃâÃÂmanya.
Di lapangan, ada seruan Rizieq Syihab melalui telekonferensi untuk memilih
preÃâÃÂsiden berdasarkan ijtimak ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa....
Maka itu. Harus dijaga jangan samÃâÃÂpai 212 dituduh sebagai kendaraan poliÃâÃÂtik. Kalau mau berpolitik, pakai jalan lain saja. Jangan 212. Banyak jalan, kok,
menuÃâÃÂju Mekah, he-he-he....
Mengapa bisa terkumpul massa yang deÃâÃÂmikian besar di Reuni 212?
Massa masih merasa seperti 2 DesemÃâÃÂber 2016. Semangat membela Islam, membela ulama. Mereka menganggap ini forum silaturahmi.
Insiden pembakaran bendera di Garut, Oktober lalu, ikut jadi penggerak massa?
Itu salah satu yang saya sayangkan. Kan, semestinya tidak begitu.
Koordinator Reuni 212, Yusuf Martak, membesuk Anda, tiga hari lalu. Bicara apa saja?
Dia bendahara saya di MUI. Jadi dia ke sini minta tanda tangan saya sebagai
KeÃâÃÂtua MUI, karena ada surat laporan keÃâÃÂuangan. Banyak yang harus saya tanda taÃâÃÂngani. Habis, tanda tangan saya laku, he-he-he....
Tidak menyinggung Reuni 212?
Enggak ada. Kami tidak membahas itu. Dia juga tidak pernah ngomong 212 sama saya.
Sebagai pencetus fatwa yang menggeÃâÃÂrakkan unjuk rasa 2 Desember 2016, Anda tidak bertanya?
Wah, tidak. Soal pilihan, silakan saja. Bagi Anda capres Anda, bagi saya capres saya, he-he-he.... Buat saya, tidak harus bermusuhan. Silaturahmi tetap jalan. Enggak saya usir waktu dia datang, ha-ha-ha....
Demonstrasi 212 juga yang membuat Anda dekat dengan Jokowi. Apa saja yang Anda bahas saat itu?
Saya kenal Presiden secara formal keÃâÃÂtika menjadi Ketua Umum MUI, Agustus 2015. Moto MUI kan melayani umat dan mitra pemerintah. Jadi, ketika saya
terÃâÃÂpilih, kami langsung menyampaikan haÃâÃÂsil-hasil musyawarah nasional ke
PresiÃâÃÂden. Salah satunya mengembangkan IsÃâÃÂlam Washatiyah (jalan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…