Dari Tante Girang Sampai Jin Tomang

Edisi: 45/47 / Tanggal : 2019-01-06 / Halaman : 138 / Rubrik : OBI / Penulis : Idrus F Shahab, ,


DI rumah bercat putih dan berdinding setengah gedek-setengah batu itu, persis di depan makam keramat Ha­bib Ali al-Habsyi, Kwitang, seorang paman menghibur kemenakan-kemenakannya yang belum lagi mema­suki usia remaja. Dia bercerita tentang jin besar yang sekonyong-konyong masuk kota: ting­ginya menjulang mencapai puncak Monu­men Nasional, mengenakan sepatu ber­nomor empat ribu. ”Segede bis kota,” sang paman melukiskan sepatu jin itu di antara tawa para kemenakan.

Rumah di seberang makam keramat itu telah berganti rupa menjadi rumah batu yang kokoh, sedangkan paman yang lulus­an Akademi Seni Rupa Indonesia, Yogya­karta, tersebut sudah dikenal sebagai sut­radara beken pada 1990-an. Dia Ali Sha­hab, sineas yang tinggal di tengah Kam­pung Kwitang, dan kali ini mengguyur para pemirsa televisi dengan humor Be­tawinya yang lain. Ya, serial…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…