ERICK THOHIR, KETUA TIM KAMPANYE NASIONAL JOKO WIDODO-MA’RUF AMIN: TUGAS SAYA MENGELOLA EGO
Edisi: 48/47 / Tanggal : 2019-01-27 / Halaman : 92 / Rubrik : WAW / Penulis : TIM TEMPO, ,
ERICK Thohir seperti tidak bisa mengambil napas. Kurang dari sepekan setelah penutupan Asian Games XVIII, awal September 2018, ketua panitia penyelenggara pesta olahraga se-Asia itu ditunjuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maâââ‰â¢ruf Amin dalam pemilihan presiden 2019.
Erick, 48 tahun, menilai jabatan baru ini lebih berat. Ia sampai harus melepas kursi presiden klub sepak bola elite Italia, Inter Milan, Oktober tahun lalu. ââ∠âDi Inasgoc (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee), masih ada libur Minggu. Di TKN, masuk terus,âââ¬Ã ujarnya saat berkunjung ke kantor Tempo di Jakarta, Jumat petang pekan lalu.
Kunjungan itu berlangsung kurang dari 24 jam setelah debat calon presiden. Dalam acara yang disiarkan secara nasional itu, publik menyoroti Kiai Maâââ‰â¢ruf yang lebih banyak diam. Jokowi seperti bertarung sendirian melawan Prabowo Subianto yang didampingi Sandiaga Salahuddin Uno. ââ∠âIni sesuai dengan skenario,âââ¬Ã kata Erick. Menurut dia, warga Indonesia sedang mencari presiden, bukan wakil presiden. Ia yakin Maâââ‰â¢ruf akan tampil trengginas dalam sesi debat calon wakil presiden pada 17 Maret mendatang.
Dalam perbincangan sekitar satu setengah jam yang diselingi gelak tawa itu, Erick juga menceritakan penunjukannya oleh Presiden Jokowi, ketidaktertarikannya pada dunia politik, sampai pertemanannya dengan Sandiaga Uno. Pengusaha media tersebut datang didampingi Muhammad Lutfi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal 2005-2009 dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang 2010-2013 yang sekarang menjadi anggota tim ahli TKN Jokowi-Maâââ‰â¢ruf.
Bagaimana Anda menilai jalannya debat?
Sesuai dengan skenario kami. Indonesia sedang mencari presiden, bukan wakil presiden. Presiden yang menjadi inti. Commander of chief adalah presiden. Karena itu, figur inilah yang kami tonjolkan tadi malam (Kamis, 17 Januari 2019). Jangan sampai banyak pihak terkamuflase oleh figur calon wakil presiden. Alhamdulillah, Pak Maâââ‰â¢ruf mengikuti skenario itu.
Menurut skenario, kapan seharusnya Kiai Maâââ‰â¢ruf mulai bicara?
Saat sesi debat mengenai terorisme.
Isu terorisme baru dibahas pada sesi ketiga. Jadi dia tidak diminta bicara pada sesi pertama dan kedua?
Ya, memang tidak bicara. Kalau Pak Maâââ‰â¢ruf ditanya soal penegakan hukum dan korupsi, tidak ada kebijakan yang bisa beliau lakukan saat menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Sedangkan soal terorisme bisa berhubungan dengan deradikalisasi.
Banyak yang menilai porsi Maâââ‰â¢ruf dalam debat itu terlalu sedikitâââ¬Ã¦.
Ketika banyak orang melihat Pak Maâââ‰â¢ruf sedikit bicara, realitas di media…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…