Tionghoa dan Sejarah Kemajemukan Indonesia

Edisi: 26/48 / Tanggal : 2019-08-25 / Halaman : 29 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


PADA hari-hari ketika identitas dipersoalkan, ada baiknya kita menengok ke belakang.

Syahdan, tersebutlah Djiauw Kie Siong, juragan peti mati yang tinggal di pinggir Kali Citarum, Karawang, Jawa Barat. Pada 16 Agustus 1945 malam, ruang depan rumah pedagang Tionghoa itu dipenuhi kertas berserakan. Sejumlah tamu yang kurang dari 24 jam singgah di rumahnya telah berlalu. Mereka baru saja membahas nasib Indonesia: antara merdeka sekarang atau tidak sama sekali. Keluarga Djiauw tak berani menyimpan kertas-kertas bersejarah itu. Takut disita Jepang, mereka membakarnya.

Rumah Djiauw yang berlantai terakota itu baru saja menjadi saksi sejarah. Sejumlah pemuda radikal bersama tentara Pembela Tanah Air menyekap Sukarno-Hatta di sana. Sukarno membawa Fatmawati dan Guntur, anak mereka yang ketika itu baru delapan setengah bulan. Fatmawati mengenang kediaman itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.