Politik Ali Baba di Tanah Jawa

Edisi: 26/48 / Tanggal : 2019-08-25 / Halaman : 90 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


BERSAMA seratusan pemuda Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), Yap Tjwan Bing datang ke Gedung Komedi di Pasar Baru. Malam itu, 29 Agustus 1945, pria kelahiran Slompretan, Solo, tersebut hendak mendengarkan pidato Sukarno. Mereka berbondong-bondong memadati Gedung Komedi, yang kini menjadi Gedung Kesenian Jakarta. Barisan Pelopor--sayap pemuda Jawa Hokokai--menjaga rapat pintu gedung.

Tak lama setelah pukul sembilan malam, Sukarno dan Mohammad Hatta, yang belum genap dua pekan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, tiba di sana. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang, dinyanyikan semua yang datang.

Sukarno lalu menyampaikan pidatonya. Menurut dia, sebelum ada majelis permusyawaratan rakyat dan majelis perwakilan rakyat, kekuasaan di tangan presiden. Itulah yang disebut masa peralihan. “Saya sangat bergirang hati, Komite Nasional Pusat sekarang bisa berkumpul,” Sukarno menambahkan, seperti dikutip harian Asia Raya edisi 30 Agustus 1945, koran bentukan Jepang. “Kini Komite Nasional telah tersusun. Bangsa Indonesia bisa mewujudkan persatuan yang sebulat-bulatnya.”

Selepas pidato, Sukarno-Hatta meninggalkan ruangan. Sebanyak 137 anggota KNIP melanjutkan rapat untuk memilih ketua dan wakil ketua, lalu mengucap janji setia. Yap Tjwan Bing, saat itu berusia 35 tahun, ikut rapat sampai tuntas.
Menurut autobiografinya, Meretas Jalan Kemerdekaan, yang terbit pada 1988, Yap diangkat menjadi anggota KNIP--cikal-bakal parlemen--pada malam itu. Seperti di Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), sang apoteker mewakili kelompok Tionghoa. Sementara di PPKI Yap sendiri yang mewakili kelompok Tionghoa, di KNIP dia berduet dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…