Kopi Kerinci Terancam Perubahan Iklim

Edisi: 38/48 / Tanggal : 2019-11-17 / Halaman : 80 / Rubrik : LIN / Penulis : Febrianti., ,


JEMARI Edi Santoso cekatan memilih ceri merah yang bergelantungan di dahan pohon kopi di kebun seluas 1,3 hektare di Desa Tangkil, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi, Rabu, 30 Oktober lalu. Pagi itu, ia dan enam perempuan pekerjanya sibuk memanen buah kopi yang masak dari satu pohon ke pohon lain. Tapi pikiran Edi melambung jauh, membayangkan nasib panenannya yang mengalami kemarau panjang. “Produksi ceri merah pada September turun hingga 40 persen. Ini cuaca paling ekstrem yang saya rasakan dalam sepuluh tahun terakhir,” kata Edi, 42 tahun.

Edi mengeluhkan kondisi iklim yang tak menentu. Sejak musim kemarau bermula pada Mei lalu, ia jarang mendapati hari hujan. Bahkan sepanjang Agustus hampir tak turun hujan. Sekalinya hujan turun pada awal September, yang jatuh dari langit adalah butiran es sebesar buah kopi. “Hujan es yang sangat deras turun menjelang subuh. Daun kopi banyak yang robek, 90 persen bunga kopi gagal menjadi putik karena serbuk sarinya lengket,” ujarnya.

Kemarau yang lebih panjang dan tak sebasah tahun lalu itu juga memunculkan masalah lain, yakni serangan hama yang mengganas. Puluhan dari 2.500 batang kopi di kebun Edi, yang berada di perbatasan dengan Desa Kersik Tuo di Kecamatan Kayu Aro, terserang penggerek. Edi menunjukkan satu pohon yang berbuah lebat tapi daunnya menguning. “Yang menggerek…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…