Malam Konsolidasi di Kampus Reformasi

Edisi: 45/48 / Tanggal : 2020-01-05 / Halaman : 38 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


MENJELANG pukul sepuluh malam, keriuhan di lantai dasar Sekretariat Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, malah bertambah. Sekitar dua lusin anak muda duduk mengelilingi meja rendah. Dengung celoteh dan tawa mereka bersahutan. Ruangan itu menjadi tempat singgah mereka di sela-sela aktivitas kuliah. “Selesai kelas, mampir sebentar untuk ketemu kawan atau bisa juga diskusi sampai malam,” kata Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Dinno Ardiansyah.

Bangunan dua lantai di seberang gerbang kampus di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat, itu menjadi salah satu pusat aktivitas mahasiswa Trisakti. Pintu sekretariat terbuka sepanjang hari. Ruangan beralas karpet di dalamnya tak pernah sepi. Kantor Dinno dan timnya di lantai dua juga menjadi tempat nongkrong anak kampus. “Universitas sudah memfasilitasi. Selama untuk kegiatan mahasiswa, bebas saja,” ujar Dinno pada Kamis, 12 Desember lalu.

Pada malam seperti itu, 80 hari sebelumnya, ruangan sekretariat tersebut lebih hiruk. Tempat itu menjadi bagian sejarah pergerakan mahasiswa nasional yang berujung pada demonstrasi besar di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat pada 23-24 September 2019. Kampus yang menjadi salah satu motor reformasi Indonesia pada 1998 itu didatangi para mahasiswa dari berbagai kota sehari menjelang unjuk rasa.

Pertemuan pada 22 September 2019 itu menjadi konsolidasi akbar mahasiswa. Digelar sejak pukul 4 sore hingga menjelang tengah malam, pertemuan itu dihadiri lebih dari 50 mahasiswa dari 45 kampus. “Sampai ruangan penuh. Ada yang dari Sumatera juga. Beberapa wakil aliansi badan eksekutif mahasiswa juga datang,” kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Manik Marganamahendra.

Mereka membahas cara menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dan menolak sejumlah rancangan undang-undang yang bermasalah. Topik kerusakan lingkungan, kekerasan seksual, masalah agraria, dan pelanggaran hak asasi di Papua menyeruak. Para mahasiswa beradu ide membahas rencana aksi protes massal ke DPR. Tak ingin terpecah dalam aliansi berbeda, mereka sepakat membentuk forum bersama. “Dibuat Aliansi Mahasiswa Indonesia untuk meleburkan semuanya,” tutur Manik.

***
DEMONSTRASI pada 23-24 September adalah puncak dari rentetan aksi serupa di berbagai kota, seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Kendari, dan Makassar. Bergerak sporadis, para mahasiswa menyemai bibit aksi protes di Jakarta jauh hari sebelumnya. Aksi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…