Mati Penyu di Dekat PLTU

Edisi: 51/48 / Tanggal : 2020-02-16 / Halaman : 38 / Rubrik : LIN / Penulis : Phesi Ester Julikawati, ,


TIGA puluh tahun tinggal di dekat kawasan taman wisata alam Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu, baru kali ini Hamidin menyaksikan kematian penyu yang masif di pantai itu. Tokoh masyarakat Kelurahan Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, itu hanya ingat kejadian terdamparnya lumba-lumba pada 2013. “Tak pernah ada kasus kematian binatang laut secara massal seperti penyu ini sebelumnya,” kata Hamidin, 50 tahun, Senin, 20 Januari lalu.

Hamidin, yang bekerja sebagai nelayan, sering menjumpai penyu-penyu singgah di Pantai Teluk Sepang untuk bertelur. “Sekali bertelur bisa mencapai ratusan butir,” ujarnya. Namun, dalam waktu kurang dari tiga bulan sejak November 2019, sudah 28 ekor penyu yang mendarat di pantai tersebut dalam keadaan tak bernyawa. Terdapat luka membusuk di bangkai spesies penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea) tersebut.

Bangkai satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018 itu mulai ditemukan setelah uji coba operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara milik PT Tenaga Listrik Bengkulu yang berkapasitas 2 x 100 megawatt pada September dan Oktober 2019. PLTU batu bara yang dinamai PLTU Bengkulu itu membuang air bahang—air laut yang digunakan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…