Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo: Investor Global Masih Menunggu

Edisi: 03/49 / Tanggal : 2020-03-15 / Halaman : 92 / Rubrik : WAW / Penulis : TIM WWC, ,


BANK Indonesia segera mengambil langkah mitigasi begitu wabah virus corona merebak di puluhan negara. Pada hari yang sama ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama positif virus corona di Indonesia, Senin, 2 Maret lalu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan lima kebijakan baru untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat wabah virus corona atau Covid-19. “Kami ingin memberikan confidence kepada pasar bahwa kami akan menstabilkan pasar keuangan dan akan terus menjaga stabilitas nilai tukar,” kata Perry dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, Rabu, 4 Maret lalu.

Perry, 61 tahun, tak memungkiri wabah Covid-19 telah berimplikasi buruk terhadap perekonomian domestik sepanjang Februari-Maret 2020. Hal ini ditandai antara lain oleh terjadinya arus modal asing keluar (capital outflow), yang sempat memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah. Industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang terpukul dengan potensi kehilangan pendapatan diperkirakan mencapai US$ 1,34 miliar atau setara dengan Rp 19,1 triliun.

Ia memperkirakan kondisi tersebut bakal perlahan membaik dalam enam bulan mendatang. Apalagi kegiatan ekonomi dan masyarakat di Cina—negara episentrum penyebaran virus corona—kembali bergeliat setelah angka pertambahan kasus infeksi SARS-CoV-2 di sana menunjukkan tren menurun. “Aktivitas di sejumlah pelabuhan juga meningkat. Korporasi-korporasi di sana juga mulai buka dan melakukan ekspor-impor,” ujar Perry.

Wabah Covid-19 bukan situasi krisis pertama yang dihadapi Perry sejak menggantikan Agus Martowardojo pada Mei 2018. Sepanjang tahun lalu, misalnya, ia berjibaku dengan Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan menghadapi dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

Kepada Tempo, Perry menjelaskan langkah antisipasi bank sentral, pemerintah, dan OJK dalam meredam dampak negatif wabah Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia. Ia juga membeberkan cetak biru sistem pembayaran digital yang ditargetkan rampung pada 2025.

Bagaimana dampak wabah virus corona terhadap perekonomian Indonesia?

Dampak pertama yang sudah terasa adalah di pasar keuangan, termasuk terjadi capital outflow dan tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Maka perlu dilakukan langkah-langkah stabilisasi di pasar keuangan, apakah obligasi, saham, nilai tukar. Pengaruh selanjutnya adalah terhadap pariwisata, bukan hanya turis dari Cina, yang tahun lalu sekitar 2,1 juta, tapi juga dari negara lain. Kami menghitung seperti apa dampak yang terjadi kalau setahun ada 2,4 juta turis asing.

Seperti apa hasilnya?

Penilaian kami menunjukkan dampak virus corona akan seperti V-shape curve. Paling buruk dalam perkiraan kami selama dua bulan, Februari sampai Maret. Kemudian April mulai ada perbaikan, meskipun belum pulih. Perkiraan pulihnya sekitar enam bulan. Itu skenario assessment kami seperti Hong Kong saat dilanda wabah SARS pada 2002-2003. Dalam hitungan nilai kami, dengan skenario V-shape tadi, dampak terhadap ekspor pariwisata itu penurunan devisanya adalah US$ 1,34 miliar.

Bagaimana dengan sektor perdagangan?

Dampak terhadap ekspor menurun sekitar US$…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…