Seperti Bandung Bondowoso Saja

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-03-26 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :


Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sudah mendapat isyarat cukup lama untuk mengisi posisi Kepala dan Wakil Kepala Ibu Kota Negara (IKN). Kepastiannya baru diketahui satu hari sebelum mereka dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 10 Maret lalu. Setelah itu, keduanya langsung diajak mengikuti rapat terbatas bersama para menteri kabinet dan mengikuti prosesi Kendi Nusantara di calon ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Sampai pekan kedua, Bambang dan Dhony hanya bekerja berdua karena belum punya anggaran dan staf.
Menurut Bambang, harapan masyarakat sangat besar terhadap IKN. “Sewaktu kami ke sana (Penajam), banyak yang datang ke saya minta supaya cepat-cepat jadi. Seperti (legenda) Bandung Bondowoso saja (ingin) cepat-cepat jadi,” katanya dalam wawancara dengan wartawan Tempo, Abdul Manan, R.R. Ariyani, Gangsar Parikesit. dan Caesar Utomo, pada Senin, 21 Maret lalu. Legenda itu mengisahkan permintaan Putri Rara Jonggrang agar Pangeran Bandung Bondowoso membangun seribu candi dalam semalam sebagai syarat jika ingin menikahinya.
Dalam wawancara yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu, Bambang dan Dhony memaparkan harapan Presiden kepada mereka hingga target pembangunan IKN pada 2024. Mereka juga membahas skema pendanaannya dan bagaimana menarik minat investor dalam pembangunan kota itu.
Kapan dihubungi untuk menjadi Kepala dan Wakil Kepala IKN?
Bambang Susantono: Saya minggu kedua Januari dihubungi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Kami diskusi. Karena ilmu saya perencanaan kota, yang dibicarakan soal membuat pusat pertumbuhan di luar yang sekarang. Bagaimana memeratakan pembangunan, IKN sebagai penyeimbang, dan juga membuat satu sistem tersendiri, misalnya IKN-Balikpapan-Samarinda sebagai pusat pertumbuhan. Kemudian dikembangkan lagi dari situ, mungkin dengan pulau lain, misalnya Gorontalo, Manado, Makassar, Jawa. Bagaimana perimbangan atau pembagian tugas antara Jakarta, yang akan menjadi pusat keuangan, dan IKN.
Setelah itu ada telepon dari Ibu (Menteri Keuangan) Sri Mulyani soal kemungkinan pulang lebih cepat. Kontrak saya di Bank Pembangunan Asia (ADB) masih sampai Juli dan mungkin diperpanjang. Saya bilang, kalau boleh, saya selesaikan tugas saya. Presiden ADB Masatsugu Asakawa ketemu Presiden Jokowi pada 8 Maret 2022 di Istana Bogor. Di sela itu, ada pembicaraan dari Presiden yang meminta saya pulang lebih cepat. Senin, saat Asakawa di Manila, saya dipanggil. Beliau menyatakan, “Sebetulnya kami ingin tetap (Anda) di sini, tapi ini kepentingan negara kamu, (jadi) mungkin kamu perlu mempertimbangkan itu sebagai penugasan.”
Dhony Rahajoe: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa berkunjung ke Bumi Serpong Damai pada Oktober 2021. Presiden Jokowi datang pada 24 Desember. Pada 31 Januari, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono dan Pratikno datang. Di antara itu, Pak Pratikno telepon dan minta saya mengirim curriculum vitae. Pak Pratikno juga mengundang saya ke rumahnya untuk berdiskusi dan minta tolong bantu-bantu di IKN. Bantu tim, oke, lah. Februari saya diundang lagi oleh Pak Pratikno.…

Keywords: Bambang SusantonoADBJokowiPembangunan IKNPembiayaan IKN
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…