Sebuah Hari Esok Untuk Nana
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-13 / Halaman : / Rubrik : SIN / Penulis :
DI ujung lorong itu, Nana (Happy Salma) dengan kebaya biru, selendang biru muda, dan payung cantik berdiri memandang siluet seorang lelaki berseragam dari kejauhan. Perlahan-lahan mereka melangkah di tengah lorong yang remang itu. Ditimpa seberkas cahaya, wajah sang lelaki tampan (Ibnu Jamil) itu mendekati wajah Nana yang ayu yang menunduk malu, “Kunaon urang teh bet kudu kieu atuh, Na?”
Ada kepedihan, ada yang tertahan dalam kalimat: “Mengapa kita bisa begini.” Raden Icang seolah-olah mengusap wajah Nana dengan matanya, tapi tak bisa menyentuhnya karena Nana adalah istri Menak Sunda Raden Dargawijaya (Arswendy Bening Swara).
Nana adalah film keempat sutradara Kamila Andini yang kini sudah ditayangkan di platform Prime Video. Film yang bertanding di Festival Film Internasional Berlin tahun ini tersebut bukan saja dipuji-puji kritikus karena temanya yang personal sekaligus memiliki setting sejarah sebagai latar. Kamila Andini pun berhasil mengarahkan semua elemen sinema dan para pemainnya sebagai kesatuan yang pas.
Happy Salma dan Ibnu Jamil dalam Before, Now and Then. Fourcolours Films & Titimangsa Foundation
Dalam bahasa Inggris, film ini berjudul Before, Now & Then yang sebetulnya mewakili kisah hidup Raden Nana Sunani, ibunda art dealer…
Keywords: Happy Salma, Kamila Andini, Silver Bear, Berlin International Film Festival, Film Nana, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Lubang Ujian Kemanusiaan
2020-04-11sebuah penjara vertikal merepresentasikan perbedaan kelas yang memaksa penghuninya mengeluarkan sisi terburuk untuk bertahan hidup.…
Paris, Jazz, dan Sekelompok Pemimpi
2020-05-30kisah anggota band jazz di paris yang penuh persoalan untuk tetap bertahan. ditayangkan di saluran…
Perjalanan Baru Kereta Snowpiercer
2020-06-06film snowpiercer bong joon-ho dihadirkan kembali dalam versi serial televisi. lebih panjang dan rinci, tapi…