Toek Terganggu Pembalakan
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-13 / Halaman : / Rubrik : LIN / Penulis :
PAGI hari, tampak lima perempuan dewasa tengah berendam di Sungai Goisooinan, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Mereka tidak sedang mandi, melainkan hendak memanen toek, hewan moluska yang hidup di dalam potongan batang pohon yang direndam di sungai yang berair payau. Seorang perempuan terlihat mengangkat sepotong kayu yang terapung dan terikat tali itu. Ia lalu meletakkannya di atas batu dan membelahnya dengan kapak. Pada permukaan kayu yang terbelah itu tampak rongga-rongga yang menjadi sarang toek yang seperti cacing berwarna putih dan bening. Toek (Bactronophorus thoracites) memiliki panjang 10-30 sentimeter. Para perempuan itu bekerja dengan cepat mengeluarkan toek dari sarang satu per satu dan menaruhnya di wadah plastik untuk dijual. Peminat toek kebanyakan langsung datang ke sungai, bahkan tak sedikit yang ikut berendam mengambil toek dari sarang dan langsung memakan toek segar. Satu potong kayu sarang toek itu dihargai Rp…
Keywords: Kabupaten Kepulauan Mentawai, banjir, Masyarakat Adat, Penebangan Hutan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…