Bharada Richard Khawatir Akan Dibunuh
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-08-27 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :
MARKAS Besar Kepolisian RI menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua, yaitu Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer alias Bharada E, Brigadir Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan menyusul kemudian istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Selain itu, ada puluhan polisi yang dijerat dengan pasal perusakan barang bukti atau pelanggaran kode etik.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) kini berfokus memberikan perlindungan kepada Bharada E sebagai justice collaborator (JC), sebutan untuk pelaku yang bersedia bekerja sama membongkar kejahatan yang melibatkannya. LPSK tentu juga akan mengikuti perkembangan proses hukum kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J. "Siapa tahu ada permohonan JC dari tersangka lain," kata Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo kepada wartawan Tempo, Abdul Manan dan Dheayu Jihan, di kantornya di Jakarta, Selasa, 23 Agustus lalu.
Di sela rapat paripurna komisioner LPSK, Hasto menjelaskan investigasi yang dilakukan lembaganya dan bentuk perlindungan yang diberikan kepada Bharada Richard atau Bharada E. Pria yang pernah berkiprah di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia di Jakarta ini juga berbicara tentang tantangan LPSK dalam menjalankan fungsi perlindungan kepada saksi dan korban.
LPSK sempat membuat investigasi sendiri dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Apa hasilnya?
Temuannya menghasilkan dihentikannya permohonan perlindungan (yang diajukan) Ibu Putri dan Bharada E karena Bharada E kami duga bakal jadi tersangka. Pada saat itu kami sampaikan bahwa yang bersangkutan bisa dilindungi LPSK nanti kalau ditetapkan jadi tersangka.
Apa bukti awal sehingga LPSK yakin Bharada Richard akan menjadi tersangka?
Kami mendapat informasi dari berbagai pihak. Dia bukan penembak yang baik. Kalau terjadi tembak-menembak, pasti dia yang kalah sama Yosua.
Seperti apa proses pengajuan permohonan perlindungan oleh Putri dan Bharada Richard?
Waktu itu tim LPSK bertemu dengan Pak Sambo di kantor Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri. Lalu ketemu juga dengan Bharada E, yang menyerahkan permohonan pada waktu itu. Kemudian menyusul Ibu Putri pada 14 Juli.
Dalam pertemuan itu diduga ada upaya penyuapan. Bagaimana ceritanya?
Waktu itu sudah selesai pertemuannya dengan Pak Sambo dan Bharada E. Staf LPSK ini mau pulang. Tapi, karena salah satu mau salat dulu, satu yang masih nunggu di ruang tamu didatangi salah satu anggota staf Pak Sambo. Dia menyampaikan map dengan dua amplop besar (dan berkata), "Ini titipan Bapak." Tapi kemudian ditolak karena dianggap tidak ada relevansinya dengan investigasi dan penyampaian keterangan. Waktu itu staf LPSK menduga itu uang meski tidak dibuka. Kan, dia tahu ada kode etik di LPSK kalau ketahuan menerima yang seperti itu kami berhentikan.
Bagaimana bisa yakin isinya uang?
Ya, dari bentuknya. Saya sendiri tidak lihat. Staf yang melaporkan. Kami tidak menyelidiki karena beberapa kali memang LPSK mengalami semacam ini dan biasanya selalu ditolak.
Apa indikasi bahwa kemungkinan itu suap?
Kami tidak tahu. Barangkali itu maksudnya sangu atau apa. Tidak tahu kami. Makanya kami tak mempersoalkan itu. Ini terekspos gara-gara (Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan) Pak Mahfud Md. bicara di podcast itu, jadi kami harus jelas-jelaskan.
Apa alasan Bharada Richard dan Putri meminta perlindungan?
Perlindungan sebagai saksi atas upaya percobaan pembunuhan oleh Yosua. Jadi ada dua laporan.…
Keywords: LPSK, Ferdy Sambo, Brigadir Yosua, Putri Candrawathi, Bharada Richard, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…