Pembantaian Di Kanjuruhan
Edisi: 9 Okto / Tanggal : 2022-10-09 / Halaman : / Rubrik : OPI / Penulis :
PEMBANTAIAN. Itulah kata yang lebih tepat untuk menyebut serentetan kelalaian yang membunuh 131 orang setelah laga sepak bola Arema FC versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Oktober lalu. Menyebutnya sebagai tragedi mengaburkan fakta sekaligus menyembunyikan penanggung jawab peristiwa itu. Bukti-bukti menunjukkan kematian sebagian besar pendukung Arema tersebut disebabkan oleh kebrutalan aparat keamanan dan ketidakbecusan penyelenggara pertandingan.
Mari urutkan faktanya. Setelah pertandingan BRI Liga 1 itu berakhir dengan kekalahan tuan rumah 2-3, suporter turun ke lapangan. Aremania—sebutan untuk pendukung tim itu—menghampiri pemain. Bukan ingin menyerang, melainkan memberikan semangat. Entah salah membaca keadaan entah memang selalu mencurigai massa sebagai ancaman, dalam sekejap, aparat menggunakan kekerasan. Polisi kemudian menembakkan gas air mata berkali-kali. Tentara yang terlibat pengamanan ikut menendangi penonton yang lari tunggang-langgang. Inilah pemicu…
Keywords: Tragedi Kanjuruhan, Stadion Kanjuruhan, FIFA, Suporter Sepak Bola, Aremania, Kanjuruhan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.