Banjir Dana Ekonomi Hijau
Edisi: 20 Nov / Tanggal : 2022-11-20 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
HARAPAN itu terbit di Nusa Dua, Bali. Di Pulau Dewata itu, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 membuahkan asa yang ditunggu-tunggu: pendanaan untuk proyek transisi energi. Di sela-sela konferensi, Bank Pembangunan Asia (ADB) menyepakati bantuan untuk program transisi energi bagi Indonesia melalui skema energy transition mechanism (ETM) country platform. Ini adalah salah satu bentuk pendanaan hijau atau green financing yang bakal membuat gerakan ekonomi hijau kian bersemi.
"Setelah G20, perjalanan transisi energi baru saja dimulai dan kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan,” kata Country Director ADB Jiro Tominaga dalam acara Tempo Economic Forum di Nusa Dua pada Jumat, 18 November lalu.
ADB meneken nota kesepahaman dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pada Ahad, 13 November lalu. Dalam perjanjian itu, ADB akan membantu program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Salah satu pembangkit yang akan menjalani program itu dengan pendanaan ADB adalah PLTU Cirebon 1 berkapasitas 660 megawatt milik Cirebon Electric Power. ADB memberikan fasilitas senior debt dengan syarat tenor perjanjian jual-beli listrik antara Cirebon Electric dan PLN dipersingkat.
Presiden Joko Widodo (kedua belas kanan) bersama para kepala negara dan kepala pemerintahan negara anggota G20 dan pimpinan organisasi internasional usai menanam bakau saat rangkaian KTT G20 Indonesia di Taman Hutan Raya, Ngurah Rai, Denpasar, Bali, 16 November 2022. ANTARA /Media Center G20 Indonesia/Sigid Kurniawan
Jiro memperkirakan percepatan penghentian PLTU batu bara yang dilakukan dalam 15 tahun mendatang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30 juta ton. "Ada kesadaran internasional yang meningkat mengenai hal ini. Namun Anda tahu ini masih jauh. Metode itu membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menyelesaikannya," ucapnya.
Kesepakatan penting lain yang diperoleh di sela KTT G20 adalah Just Energy Transition Partnership (JETP). Dalam program ini, Indonesia mendapat pendanaan untuk proyek berbasis energi terbarukan, seperti pengembangan kendaraan listrik dan pensiun dini PLTU.
Pemberi dana adalah negara-negara yang tergabung dalam International Partners Group atau IPG, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Denmark, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia, Inggris, dan Irlandia Utara. IPG mengucurkan dana US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun. "Bersama kita memobilisasi dana pengembangan energi terbarukan dan mendukung transisi energi untuk menjauhi batu bara," ujar Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa, 15 November lalu.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Pahala Nugraha Mansury di Jakarta, 9 November 2022. Tempo/Tony Hartawan
Program-program ini yang membuat banyak orang lega. Sepekan sebelum KTT G20 berakhir, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Pahala Mansury masih cemas forum itu tak akan menghasilkan kesepakatan ataupun pengakuan terhadap pembiayaan pensiun dini PLTU batu bara sebagai bagian dari transisi energi hijau. “Padahal ini seharusnya diakui sebagai pembiayaan hijau,” tuturnya kepada Tempo di kawasan Patra Jasa, Jakarta Selatan, pada Rabu, 9 November lalu.
Maklum saja, Pahala kini tengah menjalankan program pensiun dini PLTU milik PLN. Salah satunya PLTU Palabuhanratu di Jawa Barat berkapasitas 3 x 350 megawatt. Pemerintah merancang “perjodohan” PLN dengan PT Bukit Asam Tbk atau PTBA. Dalam perjodohan…
Keywords: Ekonomi Hijau, G20, Pembiayaan Hijau, Green Bonds, JETP, Green Financing, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…