Kami Percepat Pensiun Dini Pltu
Edisi: 20 Nov / Tanggal : 2022-11-20 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :
SEBAGAI pemain utama kelistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN menjadi andalan dalam upaya menurunkan emisi karbon melalui transisi energi. Cara yang sedang ditempuh adalah pencampuran bahan bakar di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dengan biomassa dan mempercepat pensiun dini sejumlah pembangkit.
Emisi gas rumah kaca sektor energi juga datang dari sektor transportasi. Karena itu, PT Pertamina (Persero) punya tugas membangun ekosistem kendaraan listrik. Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia punya potensi besar dalam menyediakan baterai yang menyimpan cadangan listrik untuk mesin.
Pensiun dini PLTU batu bara atau ekosistem kendaraan listrik membutuhkan biaya besar. Dari Rp 4.000 triliun biaya menurunkan emisi 31,89 persen pada 2030, sektor energi menyedot porsi paling besar meski jumlah emisinya lebih kecil dibanding sektor kehutanan dan lahan. "Transisi energi harus mendapatkan pembiayaan yang sesuai dengan janji negara Barat," kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Pahala Mansury.Dalam obrolan sekitar satu setengah jam dengan tim Tempo di rumah dinasnya pada Rabu, 9 November lalu, mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia ini menjelaskan apa saja strategi transisi energi, pembangunan ekosistem kendaraan listrik, dan peran BUMN menurunkan emisi gas rumah kaca.
Bagaimana persisnya usaha menurunkan emisi sektor energi?
Rencana pensiun dini PLTU batu bara ini semangat Indonesia mencapai nol emisi. Sesuai dengan kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC), Indonesia hampir 32 persen menargetkan penurunan emisi pada 2030. Salah satu inisiatifnya mempercepat operasi pembangkit batu bara.
Bagaimana melakukannya?
Pertama, mengembangkan energi baru dan terbarukan. Kedua, percepatan pengakhiran pembangkit batu bara. Salah satu tantangan adalah kami memiliki pasokan listrik yang sangat besar. Dalam beberapa tahun mendatang akan ada 12 gigawatt listrik, khususnya yang berbasis batu bara. Kalau kami tidak berupaya mempercepat pensiun dini PLTU, masuknya energi terbarukan juga akan susah karena akan lebih meningkatkan ekses pasokan listrik.
Pendanaannya seperti apa?
Yang sudah digagas ada dari beberapa negara, termasuk Bank Pembangunan Asia (ADB), adalah melalui pembiayaan ETM (energy transition mechanism). Konsepnya blended financing (pembiayaan dari investor publik dan swasta), pembiayaan murah, yang akan diberikan oleh beberapa negara, tapi nanti (juga) oleh investor baru. Termasuk juga di dalam konsep investor baru ini adalah semacam dana filantropi. Ini agar ada dana hibah dan blended financing lain sehingga masa pensiun dini PLTU bisa dipercepat. Misalnya, kalau masa berlakunya 24 tahun, bisa menjadi 15 tahun saja. Jadi ada masa 10 tahun untuk bisa mengurangi emisi. Ada dua pembangkit yang kami jadikan contoh, yaitu PLTU di Palabuhanratu, Jawa Barat, dan Pacitan, Jawa Timur. Kalau kami bisa melakukan percepatan, dalam satu tahun bisa mengurangi emisi 7-9 juta ton karbon dioksida (CO2). Berarti dalam 10 tahun kami bisa mengurangi hingga sekitar 90 juta ton CO2.
Ini juga akan memperbaiki neraca PLN. Kalau PLN bisa melakukan spin-off (pemisahan) pembangkit berbasis batu bara ini, kemudian ini tidak lagi dikonsolidasikan ke neraca mereka, kondisi pinjaman atau kewajiban saat ini bisa dikurangi. Salah satu yang paling potensial (membelinya) adalah para pemain yang saat ini sudah memiliki batu bara. Pasti mereka pingin karena ini bagian dari penghiliran. Mereka bukan hanya…
Keywords: BUMN, Motor Listrik, Emisi Karbon, Transisi Energi, Pensiun Dini PLTU, Pahala Mansury, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…