Tema Alternatif Sineas Muda

Edisi: 18 Des / Tanggal : 2022-12-18 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


JAGAT sinema Indonesia pada 2022 makin semarak. Geliat karya para sineas mewarnai layar-layar film. Para pencinta film berduyun-duyun memenuhi studio-studio penayangan, terutama film-film yang ditunggu-tunggu. Pagebluk belum sepenuhnya mereda, tapi antusiasme pencinta film cukup hangat menyambut film yang tayang. Tengok saja film KKN di Desa Penari yang mampu menggaet lebih dari 9 juta penonton setelah lebih dulu heboh di media sosial dan berkali-kali pemutarannya ditunda. Tak pelak ini memperbesar rasa penasaran penonton. Hari-hari di bioskop diwarnai habisnya tiket menonton untuk menuntaskan rasa penasaran. Miracle in Cell No.7 mampu bertengger lama di studio penayangan hingga menggaet lebih dari 5 juta penonton. Sejumlah film lain, seperti Pengabdi Setan 2, Ngeri-Ngeri Sedap, Ivanna, Sayap-sayap Patah, Mencuri Raden Saleh, dan Kukira Kau Rumah, pun menggaet sekitar dua juta penonton. Angka yang cukup fantastis sepanjang film Indonesia, apalagi ketika pandemi masih mengintai. Hingga pengujung tahun ini, tak kurang seratusan film telah diputar di berbagai layar, baik di layar studio, layar beberapa festival di dalam dan luar negeri, maupun platform layanan film over-the-top (OTT). Ketika film selesai ditayangkan di layar lebar, penonton juga bisa menikmatinya melalui jalur OTT. Produser berusaha memperpanjang usia film agar bisa menggaet lebih banyak penonton. Kabar gembira pun juga masih datang dari sejumlah festival film internasional, seperti Berlin Film Festival, Venetia Film Festival, Locarno Film Festival, Stockholm Film Festival, Taipei Golden Horse Film Festival, Asian Feature Film Competition, Red Sea Competition, Asia Pacific Screen, World Film Festival di Bangkok, Tokyo Filmex, Marrakech Film Festival, dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Mereka mengapresiasi karya para sineas yang berjuang keras mewujudkan mimpinya, seperti dalam film Autobiography, Before, Now & Then (Nana). Kedua film ini meraih penghargaan di festival-festival internasional tersebut. Tahun ini juga beberapa produser menawarkan film adaptasi, seperti Miracle in Cell No. 7 dari Korea Selatan dan Perfect Stranger produksi Falcon Pictures dari film asli Italia. Yang tak kalah penting pada tahun ini adalah penggunaan teknologi computer-generated imagery (CGI) sebagai salah satu faktor produksi film yang mulai digunakan lebih serius. Film Satria Dewa: Gatotkaca yang tayang secara daring atau film besutan Upi, Sri Asih, dari Jagad Bumi Langit melibatkan tim CGI dan menghasilkan efek sinema yang mengagumkan. CGI dalam Sri Asih lebih mumpuni ketimbang efek yang dihasilkan dari “kakaknya”, Gundala. Berkat suntikan “vitamin” kepada rumah produksi, geliat karya mulai terasa lagi. Semangat para sineas yang menghadirkan karya…

Keywords: Happy SalmaFilm IndonesiaKamila AndiniFilm Pilihan TempoKevin Ardilova
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…