Seribu Cara Mengolah Sampah
Edisi: 26 Feb / Tanggal : 2023-02-26 / Halaman : / Rubrik : LIN / Penulis :
SUDAH dua jam truk bermuatan lima ton sampah yang dikemudikan Tholib beringsut di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipayung, Depok, Jawa Barat. Kaki laki-laki 41 tahun itu telah lelah menginjak pedal rem, kopling, dan gas. Masih 400 meter lagi truknya sampai di jembatan timbang sebelum bisa membongkar muatan di kolam B. "Waktu bongkar sih paling 10-15 menit," kata Tholib, yang sudah 15 tahun menjadi sopir pengangkut sampah di TPA ini.
Siang itu, Selasa, 21 Februari lalu, Tholib tidak sendiri. Bersama puluhan sopir truk pengangkut sampah lain, ia mesti sabar menunggu giliran untuk membongkar muatan. Kondisi TPA Cipayung yang sudah kekurangan kapasitas mengharuskan armada pengangkut sampah antre berjam-jam. Setelah sampah ditumpahkan dari truk di lokasi kolam penampungan, ekskavator akan menata agar sampah tidak menumpuk di bagian depan. Proses penataan inilah yang membuat antrean panjang truk.
TPA Cipayung seluas 11,2 hektare saat ini hanya memiliki dua kolam penampungan yang aktif. Kolam C tidak aktif lagi karena terlalu dekat dengan permukiman. Adapun kapasitas kolam A dan B mencapai 2,5 juta meter kubik sampah. Idealnya, tempat pembuangan sampah yang berdiri sejak 1980-an itu berisi 1,3 juta meter kubik sampah. Volume sampah itu membentuk gunung setinggi 20-25 meter. Gunung sampah yang labil ini kerap longsor terutama ketika hujan deras.
Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, yang belum beroperasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 23 Februari 2023/Tempo/M Taufan Rengganis
Longsor gunung sampah TPA Cipayung yang parah terjadi pada 19 Oktober 2022. Hujan yang turun terus-menerus menekan gunung sampah di kolam B. Longsoran sampah menutup jalan dan saluran air yang memicu banjir. Ketinggian banjir hingga mengubur ban truk pengangkut sampah. Operasi TPA berhenti dan semua petugas diliburkan serta tak ada sampah yang bisa masuk.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Longsoran sampah yang menelan korban jiwa hingga 157 orang dan dua kampung hilang tertelan sampah terjadi di TPA Leuwigajah, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional karena baru pertama kali terjadi ratusan orang meninggal terkubur gunung sampah.
Sudah 18 tahun berlalu sejak kejadian longsor sampah TPA Leuwigajah, pengelolaan sampah masih jalan di tempat. Sri Bebassari, Ketua Dewan Pembina Indonesia Solid Waste Association, miris melihat TPA tidak dibangun secara layak. “Kita membuat kota tapi tidak bikin TPA," ujar Sri. “Kayak orang membangun rumah, teras dan ruang tamunya bagus tapi toiletnya di kebun. Bukan karena tidak ada uang, tapi…
Keywords: Sampah plastik, Sampah, Pengelolaan Sampah, TPST Bantargebang, TPA Cipayung, RDF Sampah, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…